Popular Post

Archive for 2013

By : Unknown
I Hate You but I Love You

Ini cerita ku, cerita tentangku. Perkenalkan , namaku vika. Aku adalah seorang murid baru, murid yang baru masuk ke SMA maksud aku. Dari sini lah ceritaku dimulai. Aku baru mengenal mereka semua, orang-orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Mereka sangatlah asyik dan menyenangkan , tak kalah dengan teman-teman ku dari SMP dulu.Suatu hari aku mengenal seorang cowok, cowok yang sangatlah menyebalkan. Aku sangat-sangat membencinya karna dia selalu menggangguku. Dan parahnya dia sekelas denganku. OMG… kenapa sih dia harus sekelas dengan ku. Haruskah aku bertemu dengannya setiap hari. Itu adalah hal yang sangat menyebalkan dan membosankan bagiku. Entah hal parah apalagi yang akan terjadi padaku setelah ini.Beberapa hari telah berlalu, aku mulai terbiasa dengan sekolah baru ku. Akupun juga telah terbiasa dengan teman-teman baru ku. Tapi baru saja mengenal mereka aku sudah mendapat konflik, aku mulai tidak menyukai beberapa sifat temanku. Yang tidak aku sukai dari temanku yaitu tidak setia kawan, mereka sering meninggalkanku begitu saja. Mungkin mereka belum terbiasa denganku.“cie-cie yang ditinggal sama temannya, cie aduh kasihan” kata Riski si cowok menyebalkan itu. Kenapa dia harus ada disini sih. Huh.“ eh biarin dong. Yang penting gue punya temen dari pada loe gak punya temen. Huek” balas ku dengan nada mengejek.“gue??? Eh sorry hlo, gue punya banyak temen dong”“ah, masak sih? Sekarang mana coba temen loe?” hatiku mulai sangat jengkel dengannya.“nih disini, yang lagi ngomong sama gue”“ha??? Siapa? Gue??? Kalau gue gak mau???” aku pun langsung pergi tanpa mendengar jawaban darinya.Keesokan harinya dia mulai berulah lagi. Pada saat jam istirahat, aku yang baru dari kantin sedang melihat dia duduk dibangku ku. Kenapa selalu dia lagi sih, kapan dia berubah baik padaku.“minggir dong, gue mau duduk disini” kataku dengan nada jutek.“em… tuh disitu ada kursi kosong” katanya sambil menujuk.“apaan sih, gue maunya disini”“maaf, kursinya sudah menempel denganku”“iya-iya okey, dasar nyebelin. Huh!” gerutuku sambil duduk di kursi lain.Kenapa sih dia begitu dengan ku, memperlakukan aku beda dengan yang lain. Bisakah dia baik dengan ku? Kapan? Aku menjadi penasaran dengan dia. Aku menjadi ingin mencari tahu tentang dia. Di kelas dia terlihat tidak semngat. Dia selalu terlihat galau. Andai saja aku bisa menghiburnya. Tapi sepertinya tidak bisa, aku sama dia kan seperti anjing dan kucing, gak bisa akur.Aku ingin mencoba hal baru disekolah baruku. Ingin mencoba lebih aktif disini. Aku mencoba untuk menjadi panitia kemah.  Wow, ternyata tidak parah juga. Ini sangat mengasyikan, lebih dari yang ku bayangkan. Ada kesan special pada waktu berkemah. Seperti terjadi sebuah keajaiban. awalnya Aku sangatlah sibuk saat itu, hingga aku tak sempat memikirkan diriku sendiri. Dan akhirnya aku jatuh sakit saat sedang berkemah. Diruangan yang hanya ada aku seorang aku benar-benar merasakan kesepian. Tidak ada Seorang teman yang menjenguk atau menemaniku. Tiba-tiba pintu terbuka, dan ternyata dia, dia orang yang aku benci. Dia datang menemaniku.“kelihatannya kamu terlalu capek. Ni aku bawain makanan sama minuman. Pasti kamu belum makan dari tadi pagi” katanya sambil datang menghampiriku.“ouh, emm… makasih. Aku memang belum makan. Kok kamu tau sih??” aku terheran sambil menatap wajahnya.“iya, kamu terlihat sibuk tadi, liat tuh kamu sampai jatuh sakit begini” kata Riski sambil memberikan makanan yang dibawanya.“ah, masak sih… eh., kok kamu tau? kamu perhatiin aku ya???” aku semakin penasaran dengan dia.“emmm, udah ini makan dulu makanannya, biar cepat sembuh”“oh, emmm, makasih ya…” kataku sambil terus melihat Riski. sifatnya ini benar-benar beda dengan dia yang sebelumnya. Dia sangatlah perhatian dengan ku, lebih perhatiah daripada teman-temanku. Tapi aku bahagia setidaknya masih ada yang perhatian denganku, walaupun itu hanya dia. Dan aku sangat senang sekali karna semenjak itu aku menjadi akrab dengannya. Semenjak itu juga aku mulai mengenal siapa dia sebenarnya, dan semenjak itu sepertinya aku mulai suka dengannya. Huft, tapi sayang… dia sudah punya pacar. Pacarnya sih gak satu kelas dan gak satu sekolah dengan ku, dengan begitu aku bisa bebas dekat dengannya.Hari demi hari berlalu, dan perasaan ku ini mulai berkembang dengannya. Aku sudah meyakinkan diriku bahwa dia sudah punya yang lain, tapi hatiku tetap saja memilih dia dan menginginkan dia. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya, cintaku padanya adalah cinta yang tulus. Dan aku sudah tidak bisa memendam lagi perassaanku ini. Ingin ku katakana yang sejujurnya dengan dia, apapun yang akan terjadi, aku akan siap menerima resiko itu.Disaat jam pulang sekolah, seperti biasa aku keluar gerbang bersama dengannya.“ris” kataku mempersiapkan mental.“iya vik? Ada apa? Eh pelajaran b.inggris tadi menyenangkan ya. Gurunya itu beda dengan guru SMP” katanya sambil bercerita.“iya benar.. tapi ris…”“tapi apa? Matematika tadi? Oh iya,, menyebalkan sekali. Aku bener-bener gak mudeng sama pelajarannya tadi”“bukan,, bukan itu. Tapi aku mau ngomong sama kamu.”“eh, mau ngomong apa??”“em… aku…. Aku… suka sama kamu.”Deg-deg,Deg-deg. jantungku berdebar dengan kencang. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi senyap.“kamu… kamu beneran suka sama aku vik?”“iya,, maaf sebelumnya, aku tau kamu sudah punya dia, tapi aku gak bisa nahan perasaanku ini. Menurutmu., kamu sama aku gimana ik?”Dan sebelum dia menjawab pertanyaanku, aku sudah dijemput. Tanpa mendengar jawaban darinya aku langsung pergi begitu saja. Ah, kenapa jemputannya datang diwaktu yang gak tepat. Padahal aku sudah menyatakan perasaanku itu, dan tinggal mendengar jawaban darinya. Tapi tadi kenapa aku tinggal begitu saja? Uh, sangat menyesal aku meninggalkan dia. Pasti besok aku salting sama dia. Pasti sifatnya bakal berubah deh denganku. Uh.Keesokan harinya aku berusaha untuk menenangkan diri. Aku takut untuk bertemu dengannya. Ya, apapun yang terjadi aku akan hadapi. Aku berusaha untuk memasuki kelas dengan tenang, dan tiba-tiba disaat aku duduk… “hai vik, tumben agak cepat?” ha??? Dia? Dia menyapaku? Riski menyapaku duluan. Oh senangnya hatiku. Tapi? Kenapa sifat dia tidak berubah dengan ku? Setauku cowok kalau habis mendengar akan seseorang yang suka dengan dia, dia langsung menghidar, apalagi dia.. dia kan sudah punya pacar. Dia aneh. Dia beda dengan yang lain…“hei??? Kok bengong sih vik?? Ada apa??”“emm… hehe gakpapa og ris JRiski,Riski,Riski. Sekarang dipikiran ku hanya ada namamu, dan entah mengapa harus kamu yang aku pilih. Cowok yang jelas-jelas sudah punya pacar. Malam itu dia sms aku. Katanya terimakasih sudah jujur dengan perasaanmu itu. Aku pun juga mendapat jawaban yang kemarin tak sempat ku dengar. Katanya dia juga mempunyai perasaan yang sama dengan ku, tapi itu perasaan yang belum pasti, karena dia juga sayang sama pacarnya. Agar dia bisa memastikan tentang perasaanya padaku, dia mengatakan ingin TTM-an sama aku, dia ingin menjalin Hubungan Tanpa Status (HTS). Dia ingin melihat, bagaimana perkembangan perasaanya itu padaku saat kita HTS. Karena tekad ku sudah bulat, jalan yang aku tempuh ini jalan untuk menemukan hatimu, apapun rintangannya, hadapi! Tanpa pikir panjang aku langsung menyetujui itu.Hari berikutnya tanpa teman-temanku tau akan hubunganku dan dia, aku dan dia lebih sering berdua. Gandengan tangan , bercanda bersama, SMS’an sampai malam dengan kata-kata sayang dan smile cium :* , telepon-teleponan, aku dan dia juga sering mengatakan kata “I Love you”. Itu semua aku jalani dengan sembunyi-sembunyi, tanpa teman-teman ku dan pacarnya tau. Kalau boleh aku mengelak dan meminta, aku juga gak mau mencintai kamu dengan cara menyakitkan seperti ini. Tapi aku capek juga dengan semua ini. Haruskah aku bersembunyi trus menerus? Apalagi temanku satu kelas itu ada yang teman pacarnya Riski. Jadi saat aku sedang terlihat berdua dengan Riski aku selalu merasa was-was jika ada dia.Kenapa disetiap aku bersamanya, hari terasa cepat berlalu. Rasanya baru kemarin aku masuk sekolah ini, sekarang tak terasa satu semester tlah ku lalui. Dua minggu libur sekolah dua minggu juga aku tak bisa bertemu dia. Rasanya berat karna hari yang kujalani selama ini selalu dengannya kini harus ku jalani sendiri. Beberapa hari liburan aku mendapat kabar dari dia. Katanya dia sudah putus dengan pacarnya. Aku kaget. Aku shock. Hati ku campur aduk. Rasanya seneng, sedih, semuanya dan itu menjadi satu. Aku langsung bertanya padanya “kenapa kamu putusin dia? Apa gara-gara aku?”. Dia menjawab “gak, bukan karna kamu. Mungkin ini memang saatnya untuk aku putus sama dia”. Aku lega mendengar pernyataan itu, tapi aku masih bertanya-tanya “lalu bagaimana perasaanmu sama aku? Apakh udah jelas? Apakah udah pasti? “. dia menjawab “belum, aku belum pasti akan perasaanku padamu. Hari senin nanti kita ketemuan, aku mau pastiin tentang perasaanku ini”. Aku selalu menyimpan pesan singkatnya itu. Aku akan menemuinya hari senin nanti. Senin adalah hari penentuanku.Sebelum hari senin, ada yang aneh dengan dia. Dia mulai berubah dengan cepat padaku. Sebeumnya, malam itu aku dan dia sedang bertelepon. Kita mesra-mesra’an sambil mengucapkan kata I LOVE YOU. Paginya dia langsung berubah. Tanpa alasan yang jelas dia marah denganku. Ada apa sih dengan dia, kenapa dia marah denganku. Dan itu terulang berkali-kali. Aku selalu disia-siakan. Disetiap awal kita sms’an, selalu aku dulu yang memulai, aku duluan yang sms dia. Begitu dengan telepon, aku yang menelepon dia. Yang paling membuat hatiku sakit, saat kita smsan, dia menghentikan sejenak dengan alasan dia ingin makan dulu, aku hanyalah menunggu dan menunggu, dan setelah berjam-jam dia tidak menghubungiku. Apa yang kau harapkan dari cinta yang lebih banyak pengabaian daripada perhatian? Aku lelah dengan semua ini, aku merasa tidak dihargai. Aku telah menunggu lama dia sampai berjam-jam tapi dia tidak merasa itu. Tapi aku tidak bisa apa-apa, aku tidak bisa marah dengannya, aku tau dia orangnya pemarah, aku tak akan memarahinya karna dia pasti akan marah balik. Aku sayang dengannya, sayangku tulus dengannya, bahkan aku rela melakukan apapun semuanya untuk dia. Dear pemberi harapan palsu : masih tegakah kamu membiarkan aku memperjuangkan ‘kita’ seorang diri?Kalau aku tidak sayang, aku gak mungkin terus memperjuangkan mu hingga lelah letih, agar mampu mengetuk pintu hatimu. Aku terus memperhatikan dia dari jauh walaupun aku tidak bertemu dengannya. Aku membuka semua akun yang dia miliki untuk mengetahui semua tentang dia. Dan apa yang aku temukan? Aku kaget, aku terkejut. Ternyata dia masih sayang pada pacarnya itu. Apa yang dia rasakan tertulis pada akunnya itu. Apa yang telah terjadi, kalau begitu kenapa dia mutusin pacarnya? Apa benar gara-gara aku? Aku tlah merusak hubungannya mereka. Sepertinya dia juga tak bahagia bersama denganku. Mungkin inilah saatnya aku untuk melepaskan dia. Percuma saja hubungan tanpa status ini aku jalani, toh dia juga tetap sama saja, Riski hanya mencintai dia, bukan aku. Aku tidak ingin melanjutkannya lagi. Aku sudah sakit dengan semua hubungan ini. Aku merasa tlah dibohongi. Perjuanganku selama ini untuk dia sia-sia saja. Hari senin itu sebelum dia memberi kepastian akan perasaannya selama ini, aku duluan yang menyelesaikan semua ini.“ris, aku capek akan semua ini. Aku capek kamu sia-sia’in. aku mau udahin tentang hubungan kita yang gak jelas ini. Aku juga sudah tau, kamu masih sayang dengan mantan mu itu. Aku memang jahat. Merebut mu dari dia, tapi bukan itu maksud aku, aku hanya ingin bersaing dengan sehat untuk mendapatkan kamu. Aku juga gak minta allah buat suka sama kamu ” jelasku panjang lebar“hlo vik? Kamu tau dari mana semua itu? Maaf ya vik, bukan maksudku untuk nglakuin semua ini sama kamu, tapi aku…”“tapi kenapa? Udah deh, aku terlalu sakit hati dengan dirimu. Aku gak perlu KATA-KATA CINTA jika GAK TULUS DARI HATI. Makasih atas sakit yang kau beri"Kenapa dia seperti itu, ternyata dia hanya mempermainkan ku. Mencintai kamu adalah kesalahan terindah dihidup aku. Kenapa? Karna aku mencintai hati yang memiliki dua ruang. Dipanggil sayang tapi tak benar-benar disayangi. Jangan janji jika tak mampu menepati, apalagi kalau urusan hati. Andai saja cintamu sekuat cintaku ‘saling memperjuangkan’, Pasti membahagiakan *andai saja L * . jika kau bahagia bersama dia, aku mencoba mengikhlaskanmu, dan mencoba tersenyum melihat kebahagiaanmu. Mencintai berarti keikhlasan, walau telah disakiti habis-habisan . Ajari aku untuk tetap bisa tersenyum saat hati aku hancur, ajari aku tuk tetap bisa mencintai setelah hati aku disakiti.





oleh : Sefsafca Diana Hemas

"Toko Buku"

By : Unknown

Toko Buku

Siang yang sunyi Riva menyendiri dikamarnya sambil memandangi jendela. Diluar sana angin memang berhembus sangat kencang. Saat ingin keluar kamar, tiba-tiba kakaknya memanggil Riva, “Riv! Ngapan dikamar aja? Ikut gue aja yuk!”. “Mau ngapain kak?” Riva bingung. “Belanja buku! Yuk ikut, temenin gue de” kakaknya sambil menarik dia. “Iya bentar aku ganti baju dulu kak” Riva bergegas ke kamarnya.

Selesai berganti pakaian, mereka langsung bergegas pergi. Sesampainya ditoko buku, mereka langsung berpencar, mencari buku yang mereka cari. “Riva, kakak kesana ya, nanti kalau mau ketemuan lagi diparkiran oke!” Kakaknya sambil menunjuk ke arah dia pergi. “Iya kak” Riva sambil menggarukan kepalanya karena dia bingung mau ke loker buku mana.

Saat Riva sedang berjalan, sambil mencari buku yang dicarinya, tak sengaja dia tabrakan dengan seorang cowok yang tampan. “Ups sorry ya” Cowok itu sambil membantu Riva bangun. “Hah? Hm iya gak apa-apa kok” Riva sangking terpesonanya dengan cowok itu. “Oke, kamu gak apa-apa kan? Atau ada yang luka?” Cowok itu menatap Riva sambil menanyakan keadaanya. “Gak kok, gak apa-apa, paling Cuma sakit sedikit aja” Riva sambil tersenyum malu. “Yaudah, aku mau kesana dulu, kamu hati-hati ya” Cowok itu sambil tersenyum kepada Riva. “Hm iya kamu juga” Riva sangat-sangat terpesona dengan cowok itu. “Aaaa ganteng banget!” Riva teriak kegirangan, dan semua orang yang ada disekitarnya melihatnya dengan aneh. Cowok tadi tertawa berbisik dari jauh. Riva malu banget atas kelakuannya itu dan dia langsung pergi ke pasrkiran dengan salah tingkah.

Berada diparkiran kakaknya udah menunggu dia lama banget. “Lama banget sih Riv!” Kakaknya agak kesal karena menunggu terlalu lama. “Sorry kak hehe, yaudah pulang yuk kak cepet!” Riva sambil menarik kakaknya ke mobil dan dia masih salah tingkah. “Lo kenapa? Kok jadi salting gitu?” Kakaknya bingung sama Riva yang dari tadi gak bisa diem. “Hah? Hm enggak kok kak, aku…hm aku cuma kebelet pipis kak, hehe” Riva bikin alesan biar kakaknya gak curiga. “Yaudah gue cariin pom bensin yang ada toiletnya” Kakaknya sambil menyetir mencarikan pom bensin yang ada toiletnya.

Sampainya dipom bensin. “Udah sana cepet turun, nanti bocor disini lagi” Kakaknya menyuruh Riva turun. “Tunggu bentar ya kak” Riva menuju toilet. Saat Riva selesai ke toilet dan Riva menuju ke parkiran, dia ketemu sama cowok itu lagi dan dia mulai salting lagi. “Hey, kamu yang tadi ditoko buku itu kan? Kamu ngapain kesini? Mau isi bensin mobil? Atau motor?” Cowok itu masih ingat denga Riva. “Hm aku Cuma mau ke toilet aja, udah ya kakak aku nungguin” Riva pun langsung pergi. “Hey, tunggu!” Cowok itu teriak memanggil Riva, tetapi Riva tidak mendengarnya.

Sampai dimobil kakaknya bertanya sama Riva. “Ngobrol sama siapa tadi?”. “Hmm itu kak, temen kok” Riva salting jawab pertanyaan kakaknya. “Kayaknya gue kenal deh tuh cowok?” Kakaknya sepertinya tau itu cowok tadi, tapi Riva enggak. “Salah liat kali kak, udah sore kak ayok pulang” Riva ngeles biar gak ditanya-tanya lagi sama kakaknya.

Sampai dirumah Riva buru-buru kekamar, ngambil buku diarynya sama pulpen kesayangannya. Dia menulis sebuah kejadian hari ini. “Dear diary, sumpah hari ini tuh bagaikan hari awal ketemu sama pangeran tampan, sungguh gantengnya, tatapannya buat aku klepek-klepek, pokoknya today is beautiful day” Curhatan Riva yang ditulis dibuku hariannya.

Keesokan harinya Riva buru-buru ke sekolah karena dia udah hampir telat. “Kak ayok cepet anterin kenapa sih! Udah telat nih” Riva memanggil kakaknya yang memang dandanya lelet. “Iya bawel, selow aja kali de, ada kompetisi gue yakin gak belajar de” Kakaknya Riva nyaut. “Sok tau kamu kak, ayok cepet kak, telat ini woy!” Riva lama-lama kesel sama kakaknya. “Yok yok jalan ke sekolah” Kakaknya Riva sambil menarik dia.

Sampai disekolah, si kakaknya Riva ribet banget. Oh iya Riva ini anak kelas XI-IPs 1, dia memang lebih feminim dari kakaknya yang tomboy. Kakaknya Riva namanya Kak Niva, dia alumni SMA yang sekarang tempat Riva bersekolah. “Kak, gak usah ribet napa, ayok masuk katanya kakak ada pertemuan alumni” Riva kesel liat kakaknya ribet banget. “Iya iya, udah masuk sana katanya telat? Ngapain lo masih disini de masuk sana” Kak Niva masih ribet sama urusannya. “Yaudah deh” Riva masuk ke sekolah.

Saat Riva baru sampai dikelas, dia duduk dan langsung membuka hpnya, temannya Riva, si Tita dan Indah bingung ngapain si Riva kerasak kerusuk gak jelas. “Heh Riv, kenapa lau neng? Kesel?” Tita nanya ke Riva. “Iya nih gue kesel sama kakak gue, ribet bener dari tadi udah gitu gue hampir telat gara-gara dia” Riva jawab dan sambil cemberut. “Hey Riv, lo lupa hari ini tuh ada kompetisi antar SMA, ya gak bakalan telat lah orang bebas kok gak belajar” Indah nyaut dan si Riva langsung cengok gitu. “HAH! Berarti kata kakak gue bener dong! Kalo tau gitu gue mending dateng jam 10”. “Gak siang juga Riv, batesnya jam setengah Sembilan” Tita nyaut. “Eh girls gue bt nih, ke kantin yuk males disini ah sepi!” Riva ngajak teman-temannya ke kantin. “Yuk dah kasihan temen gue galau” Indah nyaut sambil ngerangkul Riva yang lagi bt. “Ih gue gak galau tau!!!!” Riva kesel dibilang lagi galau sama Indah. “Yaudah yaudah ayok ke kantin” Tita ngerangkul Indah dan Riva.

Dikantin mereka ngobrol-ngobrol gak jelas. Dan disana ada cowok yang ketemu Riva ditoko buku tapi Riva dan cowok itu gak saling melihat. “Bro! kenapa lo bro diem aja ada masalah? Cerita lah” Aldi teman Roy, Roy adalah cowok yang ketemu Riva ditoko buku tapi Riva dan Roy gak saling kenal. “Gue lagi penasaran sama cewek yang kemaren ketemu gue ditoko buku nih Al” Roy mengutarakan perasaannya. “Lah, kalau lo penasaran sama tuh cewek kenapa gak kenalan aja sih Roy” Aldi ngasih pendapat ke Roy. “Gue emang udah mau tanya namanya, tapi gak keburu, dia udah pergi duluan” Roy jawab. “Ciri-cirinya gimana tuh cewek, siapa tau anak sini juga, dan siapa tau gue kenal” Aldi tanya ke Roy. “Cirinya itu, tingginya sekitar segini gue deh, rambutnya pendek, putih, terus manis, dia kayaknya pemalu deh” Roy menyebutkan cewek yang bertemu dia ditoko buku itu. “Kayaknya gue tau tuh siapa cewek yang lo maksud” Aldi mikir. “Siapa-siapa?!” Roy shock!. “Kalau gak salah dia adeknya si Kak Niva, lo tau kan Kak Niva? Alumni sini” Aldi mengutarakan yang dia tau. “Tau Al! terus-terus?” Roy penasaran. “Iya dia sama persis tuh ciri-cirinya sama yang lo sebutin tadi, namanya kalau gak salah Riva! Iya Riva!” Aldi sambil teriak. “Hutsssss Aldi! Serius lo? Bisa lo kenalin gue sama si Riva itu, gue penasaran nih!” Roy ngebet banget pengen tau tuh cewek. “Yaudah, sekarang kan ada kompetisi, pasti si Kak Niva ada, nah kita Tanya aja ke dia, oke!” Aldi langsung punya ide. “Oke! Ayok ayok cabut!” Roy girang. 

Roy dan Aldi nyari Kak Niva, yaitu kakaknya Riva, lagi berjalan-jalan nyari dan akhirnya ketemu juga sama Kak Niva. “Kak! Kak Niva!” Aldi memanggil Kak Niva. “Yap! Kenapa? Ada apa?” Kak Niva kaget. “Gue mau nanya nih tentang adek lo yang pernah lo certain itu!” Aldi nanya dengan terburu-buru. “Maksud lo Riva?” Kak Niva nanya ke Aldi. “Iya lah! Siapa lagi adek lo, nih temen gue Roy kenal kan lo?” Aldi ngenalin Roy ke Kak Niva. “Hey Roy, elo itu.. hm hm kapten futsal! Ya kan?” Kak Niva kenal Roy. “Haha masih inget aja lo kak sama gue, adek lo kelas brp?” Roy nanya ke Kak Niva. “Iya dong inget kita kan akrab bro! Adek gue kelas XI-IPS 1, kenapa emang?” Kak Niva bingung. “Gue mau ketemu adek lo bentar boleh? Bentar aja” Roy makin ngebet banget pengen ketemu Riva. “Yaudah bentar gue telepon dulu” Kak Niva nyoba telepon Riva. Saat Kak Niva selesai telepon Riva, ternyata teleponnya gak aktif. “Sorry nih hpnya gak aktif, gue cabut dulu yaaa bye” Kak Niva langsung pergi. “Kak hey kak yeee si Kak Niva kebiasaan nih! Mungkin belom jodoh kali ya” si Roy ngedumel. “Yaudah lah siapa tau nanti juga ketemu, yok ke kelas” Aldi ngajak Roy ke kelas. 

Saat bel pulang berbunyi para murid keluar sekolah, Riva, Tita, dan Indah rencananya mau ke toko buku. “Toko buku yuk!” Indah ngajak temen-temennya. “Ayokkkk!! Gue mau beli majalah” Tita nyaut. “Yaudah yuk, eh tp gue gak bawa mobil naik taksi aja yuk!” Riva nyaut. “Yaudah yuk yuk!” Indah nyaut. Riva dan temen-temennya pergi ke toko buku dengan naik taksi. Saat itu digerbang sekolah ada Roy dan Aldi yang rencananya juga mau ke toko buku. “Aldi, temenin gue ke toko bku yuk, gue mau beli majalah motor” Roy ngajak Aldi. “Ayok ayok, kita konfoi aja ya” Aldi semangat banget. “Oke yuk capcus!” Roy langsung ngegas motor menuju toko buku.

Tiba ditoko buku Riva dan teman-temannya, mulai ribet kesana kemari nyari buku yang dipengenin. “Riv, gue sama Indah ke loker majalah ya, lo tunggu sini oke!” Tita dan Indah pergi ke loker majalah, si Riva mau ke loker novel sendirian kasihan ya. “Ehhhh!! Gue sama siapa?” Riva teriak. “Lo sendiri dulu yayaya!” Indah teriak. “Yah, masa gue sendiri sih, tega amat deh” Riva ngedumel. Tak lama kemudian ada Roy dan Aldi yang baru datang. “Yuk kita ke loker majalah bro!” Roy ngajak Aldi. “Siip yok!” Aldi dan Roy bergegas ke loker majalah.

Saat Roy dan Aldi lagi nyari-nyari majalah, mereka ketemu sama Tita dan Indah karena memang mereka udah saling kenal walaupun beda kelas. “Tita? Indah?” Roy kaget ngeliat mereka ada ditoko buku yang sama. “Roy!!!! Aldi!!!!” Tita dan Indah langsung berpelukan dengan Roy dan Aldi. “Waw! Kita ketemu loh! Haha” Aldi seneng. “Alah lebay lo Al, setiap hari kita juga ketemu mereka” Roy nyaut. “Haha, eh tolong ambilin majalah yang diatas sana dong gue gak nyampe” Tita minta tolong ke Roy buat ngambilin majalah yang tempatnya tinggi banget. “Oke siip” Roy. Saat Roy ngambilin majalah buat Tita tiba-tiba Riva datang, tapi Roy gak liat, Aldi dan Indah juga gak ngeliat. “Tita!!! Ih lo ya tega amat sama gue, ninggalin sendirian, gue udah kayak kambing conge tau!” Riva ngomel-ngomel ke Tita. “Haha, udah udah ya maafin dong cuyung maafin ya hehe” Tita ngerayu Riva biar gak ngedumel terus. “Ihhh! Lo tuh ya! Yaudah gue ke sana lagi, awas lo ya kalau gak nyamperin gue, bilangin Indah juga Ta!” Riva masih ngedumel. “Oke yaudah sana-sana” Tita menyuruh Riva pergi. Hampir ketemu sama Roy tapi, gak ngeliat, saat Riva pergi Roy baru selesai ngambilin majalahnya Tita. “Nih, majalahnya Ta” Roy ngasih majalah itu ke Tita. “Oke thanks Roy” Tita senyum. “Yap sama-sama, hm tadi siapa Ta?” Roy nanya ke Tita. “Dia temen gue” Tita jawab sambil nunjuk ke arah Riva pergi tadi. “Oh, kirain gue siapa, yaudah samperin Aldi sama Indah yuk” Roy ngajak Tita nyamperin Aldi dan Indah yang lagi asik ngobrol. 

Selesai berbelanja buku dan ngobrol bareng, Tita, Indah, Roy, dan Aldi menuju ke parkiran, kasihan Riva dari tadi sendirian aja diparkiran nungguin Tita dan Indah yang kelamaan. “Aduuh mereka mana sih! Ditungguin diloker novel lama, ditungguin disini? Makin lama! Aduuhh mana sihhh!” Riva ngedumel. Riva ngedumel terus sangking lamanya nungguin Tita dan Indah. Tak lama kemudian mereka datang tapi si Riva udah masuk ke taksi duluan jadi gak sempet ngeliat Roy dan Aldi lagi. “Yaudah hati-hati ya kalian!!” Tita teriak ke Roy dan Aldi. “Woy! Lo gak inget gue! Kemana aja lo!” Riva ngomel-ngomel. “Aduh Riv, maaf tadi itu kita…” Indah mencoba menjelaskan ke Riva, tetapi Riva udah terlanjur kesel. “Hm! Bodo! Udah ayok mau pulang gak? Kalau gak mau yaudah, pak jalan” Riva ninggalin Indah dan Tita. “Eeeehh Riva tungguin!! Aduhh gimana nih!” Indah bingung. “Ngapa Ndah?” Tita nanya ke Indah. “Ih elo sih kelamaan ngobrolnya tadi, Riva marah tuh sama kita” Indah ngejelasin. “Hah! Sekarang mana tuh anak?” Tita kaget. “Ya udah pulang duluan, dia kesel, kasian tau Ta” Indah merasa bersalah banget sama Riva. “Yaudah besok kita jelasin, paling dia Cuma ngambek aja, tuh ada taksi yuk pulang” Tita dan Indah akhirnya pulang.

Besoknya hari sabtu malam tiba, rencananya Tita sama Indah mau ke rumah Riva, pengen ngejelasin tentang kemaren. Sampai dirumahnya Riva. “Assalamualaikum, permisi” Indah mengucap salam sambil memencet bel. “Waalaikumsalam” Kak Niva membuka kan pintu. “Permisi kak, Rivanya ada?” Indah nanya ke Kak Niva. “Ada kok, sebentar ya gue panggilin dulu” Kak Niva manggil Riva “Riiivvvvaaa, ada temennya tuh!”. “Iya kak, suruh tunggu sebentar!” Riva nyaut dari kamarnya. “Tunggu disini dulu ya, duduk aja dulu” Kak Niva menyuruh Tita dan Indah menunggu. “Iya kak makasih” Indah senyum.

Lima menit menunggu akhirnya Riva nongol juga. “Hey Riv” Tita senyum. “Eh kalian hehe” Riva nyengir. “Maafin kita soal kemaren ditoko buku, kita gak ada niat ninggalin lo apa lagi bikin lo nunggu kelamaan” Tita ngejelasin. “Yaudah guys, gue kemaren cuma ngambek aja kok, abisnya kalian tega banget” Riva cemberut. “Yaudah, sekarang kita baikkan deh hehe” Indah ngerangkul Tita dan Riva. “Love you guys!” Riva sambil memeluk Tita dan Indah. “OH iya oh iya!” Tita shock. “Kenapa Ta?” Riva dan Indah bingung. “Malam ini kan ada pesta dansa Disekolah!” Tita shock. “Oh iya tuh ayok-ayok kita dandan yang cantik terus nanti dapet pacar deh disana haha!” Indah nyaut. “Ih gue kan males dandan menor” Riva gak suka sama usul itu. “Riva sayang, kita gak bakalan dandan menor kita dandan apa adanya aja, yang penting kita dateng, betul gak tuh?” Tita ngasih saran. “Betul!” Indah nyaut. “Ya tapi kan, gue males dateng ke pesta begituan, paling disana cuma diri gak jelas, kan capek” Riva tetep gak mau. “Ayolah Riv, dateng ya, nanti lo bakalan gue dandanin paling cantik, ya pleaseee???” Indah ngerayu Riva. “Yaudah deh gue ikut, tapi jangan ribet-ribet dandanya!” Riva mau ikut. “Oke siip bos!” Tita senyum.

Dikamar Riva, lagi pada sibuk dandan buat pesta dansa disekolah malam ini. “Ih udah dong, ini tuh menor banget!” Riva ribet didandanin. “Riva bentar-bentar, ini tuh gak menor, nah udah selesai cantik loh kamu beb muaach haha!” Indah ngeledek. “Ih lo tuh ya ngeledek aja deh!” Riva cemberut. “Enggak kok enggak tapi beneran kok lo cantik, Ta! Riva cantik kan?” Indah ngerayu Riva. “Cantik ko Riv, serius gue gak bohong” Tita nyaut. “Beneran ya?” Riva senyum malu. “Iya sayang, yaudah gih pakai gaunnya” Tita suruh Riva pakai gaunnya. Selesai mereka berdandan mereka menuju ke pesta itu dengan naik mobilnya Riva.

Sampainya dipesta itu, si Riva ribet sama sepatunya. “Aduh, ini tingginya berapa sih?” Riva ribet banget. “Cuma 7 cm kok” Indah nyaut. “Gue gak biasa nih” Riva sambil benerin sepatunya. “Yaudah nanti lo juga biasa, ayok masuk masuk, udah mulai tuh pestanya” Tita sambil gandeng Riva.

Saat masuk ke aula, tempat dimana pesta itu diadakan, Riva, Indah, dan Tita diberikan topeng, memang diwajibkan dipesta itu memakai topeng. Saat menuju ke sebuah panggung, Riva terjatuh karena tidak biasa memakai sepatu seperti itu, dan saat Riva jatuh, dibantu oleh seorang cowok. “Hm, kamu gak apa-apa? Sini aku bantu J” Seorang cowok yang membantu Riva. “Iya makasih J” Riva tersenyum malu. Riva merasa kalau dia pernah ketemu cowok itu tapi dia gak tau namanya. Tiba-tiba cowok itu memberi dia sebuah mawar merah, dan berkata. “Boleh buka topeng kamu?”. “Iya-iya” Riva membuka topengnya dengan perlahan. Saat membuka topengnya, ternyata cowok itu kenal sama Riva. “Kamu? Kamu kan yang gak sengaja aku tabrak ditoko buku itu” Ternyata cowok itu Roy yang selama ini mencari Riva. “Iya betul, kamu sekolah disini juga?” Riva shock tp salting. “Iya, kamu Riva ya? Anak kelas XI-IPS 1?” Roy nanya ke Riva. “Iya, kok kamu tau sih?” Riva bingung. “Aku tau dari kakak kamu, waktu itu aku nanya-nanya tentang kamu, abisnya aku penasaran sama kamu, oh iya aku Roy J” Roy sambil melambaikan tangannya ke Riva. “Nama kamu Roy, salam kenal J” Riva malu-malu saat bersalaman dengan Roy.

Dan akhirnya Roy dan Riva saling PDKT. Awal dari toko buku akhir dipesta yang meriah ini mereka dipertemukan. Itu cerpen saya, maaf jika ada kata-kata kurang baik, terimakasih telah membaca

By : Unknown

Kenangan Yang Hilang

  Hujan turun saat aku sampai di Bandara Soekarno Hatta. Aku duduk di kursi tunggu, menunggu Papa menjemputku. Sekitar sejam lebih aku menunggu. Aku juga tampak bosan. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan keliling Bandara. Saat akan berdiri, tiba-tiba ada yang memegang pundakku. Aku langsung berbalik badan. Kulihat lelaki seumuran denganku tersenyum ramah kepadaku. “Mbak Vega ya?” tanyanya ramah. Kemudian aku mengangguk menjawab pertanyaan itu. “Saya supirnya Pak Broto, maaf lama menunggu, Jakarta macet, Mbak. Mari saya anter ke mobil” ucapnya lagi. Kemudian lelaki itu berjalan duluan kearah parkiran diikuti denganku.

   Sesampainya di rumah, Mama dan Papa menyambutku dengan gembira. Bukannya aku tidak senang, tapi kali ini aku benar-benar capek. Perjalanan Amerika-Jakarta cukup membuatku lelah. Duduk berjam-jam membuatku ingin segera berbaring di kamar. Mama dan Papa mengerti dan segera mengantarku ke kamar tidurku dulu. Kemudian mereka segera pergi dan menyuruhku istirahat penuh. Kulihat kamarku ini tidak berubah. Hanya sprainya saja yang berubah warna. Tiba-tiba, aku ingat lagi wajah lelaki yang mengaku supir Papa itu. Umurnya padahal sama denganku, tapi kenapa dia malah bekerja? Apa dia tidak kuliah? Tapi kenapa? Apa dia tidak punya uang?, aku terus bertanya-tanya dalam hati.

   Tiba-tiba saja aku melihat lelaki itu dari dalam kamar. dia sedang ada di halaman samping rumahku. Tawa lelaki itu... mengingatkanku pada seseorang saat kecil dulu. Tapi siapa? Apa mungkin aku saja yang terlalru berlebihan? Kenapa juga aku melihat lelaki itu? Tidak menarik sama sekali! Ucapku dalam hati. Kemudian aku menutup gorden jendela kamarku dan berbaring di kasurku yang empuk. Tiga bulan lagi aku akan kembali ke Amerika. Hemm, waktu itu terasa sangat singkat. Aku masih kangen sekali dengan Indonesia. Aku pun memejamkan mata dan tidur.

   Dua bulan berlalu dengan begitu cepat. Aku dan supirku, yang bernama Roni, kini juga semakin dekat. Ternyata Roni ini orang yang sangat asik untuk diajak ngobrol. Dia berilmu pengetahuan yang luas. Bahkan ada yang aku tidak tahu, tapi dia tau. Semakin lama aku mengenalnya, semakin nyaman aku ada disampingnya. Setiap dekat Roni, aku merasa memang sudah kenal dekat dengannya. Sampai akhirnya, aku tahu bahwa aku jatuh cinta pada supirku sendiri. Tapi aku merasa aku tidak salah menyukainya. Karena aku selalu merasa dekat dengannya dari dulu. Jauh sebelum aku di Amerika. Ada apa ini?

   Hingga malam itu, Roni pamit pulang kampung karena ibunya sakit keras. Karena bosan di rumah, akhirnya aku meminta orangtuaku mengijinkan aku ikut dengan Roni ke kampungnya. Aku ingin menikmatik pemandangan disana. Karena Roni bilang, di kampungnya masih banyak hamparan sawah. Tadinya Mama tidak mengijinkanku. Dia takut aku kenapa-napa. Tapi, setelah aku bilang Roni akan menjagaku, akhirnya Mama setuju. Aku pun akhirnya ikut Roni ke kampungnya.

, tapi ak

   Sekitar jam lima pagi aku sudah sampai dikampungnya Roni. Baru jam lima saja, banyak penduduk yang sudah beraktifitas. Kebanyakan petani sudah mulai turun ke sawah. Benar sekali. Kampung Roni benar-benar indah pemandangannya. Mataku ini disajikan pemandangan alam yang luar biasa. Tiba-tiba aku teringat, sepertinya dulu aku pernah melihat pemandangan seperti ini. Setelah kupikir-pikir, mungkin itu hanya bayanganku saja.

   Rumah Roni, sama dengan rumah penduduk lainnya. Tidak kecil dan tidak besar. Saat disuruh menemui ibunya, aku lebih memilih untuk duduk di teras rumahnya. Adik perempuan Roni segera membuatkan minuman untukku.

   “Mbak ini siapa?” tanya adik Roni itu. “Saya majikannya Roni”jawabku ramah. Adik Roni hanya berOh kemudian masuk ke dalam rumahnya. Roni bilang hanya seminggu kita disini. Sebenarnya, aku ingin sekali berlama-lama disini tapi, itt tidak mungkin. Roni tidak bisa meninggalkan kuliah dan pekerjaannya. Aku juga tidak mungkin meninggalkan Mama dan Papa. Tujuanku kembali ke Indonesia kan bukan untuk ini. tujuanku untuk oragtuaku. Tapi sekarang, aku malah meninggalkan mereka lagi. Tapi tidak apa-apa, walau begitu aku senang berada di kampung Roni ini.

   Setelah beberapa hari disini, aku jadi semakin akrab dengan Roni. Dia mengajakku bertani, mengambil air di sumur, memeras susu sapi dan lain-lain. Aku juga semakin terbiasa dengan pekerjaan itu. Melihat Roni.. aku kembali melihat masa kecilku yang.. aku juga sebenarnya tidak ingat dengan masa kecilku dulu. Tapi sepertinya, aku sudah tidak asing lagi dengan semua ini. Roni, ibunya, kampung ini, kegiatan-kegiatan ini.. benar-benar tidak asing bagiku. Aku sendiri juga bingung dengan apa yang kurasakan. Apa sebenarnya ini? tanyaku dalam hati.

   Sekarang adalah hari terakhirku dan Roni ada di kampung ini. malamnya, Roni mengajakku ke suatu tempat. Tempat itu.. juga tidak asing bagiku. Danau dengan berjuta kunang-kunang ini, sangat jarang ditemukan di Jakarta. Malah aku yakin, tidak ada tempat seindah ini di Jakarta. Kemudian Roni membawaku ke sebuah pohon yang besar. Pohonnya terlihat sudah berumur. Disana ada tulisan Roni Dan Vega Forever. Aku terkejut dengan ukiran tulisan itu. Aku tidak pernah mengukir nama itu di pohon. Sama sekali tidak pernah. Tapi, kenapa ada tulisan itu? Namaku dan Roni? Ada apa sebenarnya ini?

   Kemudian Roni mengajakku duduk di sebuah batu besar. Roni memulai percakapan.

“Kamu tau kenapa ada tulisan nama kita di pohon itu?”tanyanya sambil menunjuk kearah pohon besar tadi. Aku hanya menggeleng bingung.

   “Dulu.. waktu kita kecil, kamu pernah tinggal disini. Pak Broto adalah juragan sawah disini. Sawah yang kamu liat itu.. sebenarnya kebanyakan punya kamu. Saat kamu SMA, kamu dan keluargamu pindah ke Jakarta. Mungkin Pak Broto ingin anak semata wayangnya ini sekolah sebaik mungkin. Makanya dia pndah ke Jakarta” jelas Roni. Aku semakin bingung dengan penjelasan Roni.

   “Waktu kita SMP, kita ngukir nama kita di pohon itu. Dan di tempat inilah pertama kita bertemu dan berpisah. Aku yakin, aku mikir kampung ini tidak asing lagi bagi kamu kan? Karena kamu pernah ada disini” sambung Roni. Aku hanya menganga kaget mendengar ucapan Roni.

   “Tapi, kenapa aku nggak bisa nginet masa kecil itu? Kampung ini emang nggak asing lagi bagi aku, tapi aku nggak bisa inget tempat ini, Ron” tanyaku bingung pada Roni. Roni tersenyum padaku.

   “Waktu kita kelas tiga SMP, sesuatu terjadi sama kamu. Kamu kecelakaan dan dokter bilang, kamu nggak bisa nginget masa yang udah dulu banget. Aku sedih banget, Ga. Karena aku itu kan masa lalu kamu dulu. Apalagi saat aku tau ternyata kamu sekolah di Amerika. Saat itu.. aku bener-bener ngerasa kehilangan kamu. Sampai akhirnya aku ke Jakarta dan kerja di rumah kamu. Disana aku selalu liat foto-foto kecil kamu. Mama kamu juga majang foto saat kita berdua. Kita berpelukan sambil tertawa. Kita bahagia waktu itu” jawab Roni tersenyum bahagia.

   Aku mulai ngerti dengan semua ini. roni.. pantes saja aku sudah tidak asing lagi dengannya. Ternyata.. dialah teman baikku sejak kecil. Kemudian aku tertawa. Mengingat betapa culunnya pasti aku saat mengukir tulisan di pohon itu. Kita berdua masih belum mengerti sama sekali apa arti tulisan itu.

   “Setelah pindah, aku juga ngerasa ada yang hilang, Ron. Sampe sekarang pun, aku nggak pernah pacaran sama orang lain. Karena aku belum nemuin cinta aku. Tapi... setelah dekat kamu, ternyata aku nyaman. Dan ternyata.. kamu cinta aku, Ron” ucapku malu-malu. Kemudian Roni memelukku. Pertama aku kaget dengan pelukan itu. Tapi, pelukan itu yang selama ini aku nantikan.

   Dua bulan lebih, aku berada di Jakarta. Setelah pulang dari kampung, aku menceritakan semuanya pada Mama dan Papa. Mereka berterima kasih pada Roni karena telah mengingat kembali masa yang telah hilang dari ingatanku. Akhirnya mereka bersedia menanggung biaya kuliah Roni dan menyuruh Roni fokus pada kuliahnya saja. Biaya berobat ibuya juga ditanggung denga orangtuaku. Aku dan Roni juga semakin dekat.

   Hingga akhirnya, aku harus kembali ke Amerika. Sedih hatiku meninggalkan semuanya termasuk Roni. Sahabat baikku dari kecil itu... aku harus meninggalkannya. Tiba-tiba aku merasa separuh hatiku hilang lagi. Meninggalkan Roni.. bukan ini yang ku mau. Tapi apa dayaku? Meninggalkannya memang sudah harus kulakukan. Aku sendiri yang meminta meneruskan study di Amerika.

   Roni dan kedua orangtuaku mengantar aku sampai Bandara Soekarno Hatta tempat pertama kali aku bertemu Roni dulu. Tangisan sudah pasti menghiasi suasana hari itu. Aku juga memeluk Roni. Aku benar-benar tidak ingin berpisah darinya. Tapi.. yasudahlah.

   “Nanti kita ketemu lagi kan?” tanyaku pada Roni.

   “Pasti! Aku janji sama kamu, aku nggak akan khianati cinta kita berdua” jawab Roni sambil membelai rambutku. Kemudian aku memeluk Roni lagi. Maaf Roni, untuk ingatan lupaku padamu dulu, ucapku dalam hati sambil menitikkan air mata.

   Dua tahun di Amerika, aku jadi benar-benar kangen sama Roni. Kira-kira sedang apa dia disana? Akhirnya aku putuskan untuk menulis surat padanya. Berharap dia akan cepat membalas surat kangenku ini padanya.

"Hari Terlarang"

By : Unknown

 

     Kringgg kringgg kringgg bel sekolah berbunyi, tenda masuk sekolah. Raisa yang emang langganan kesiangan masih santai-santai berjalan mendekati gerbang sekolah diantar oleh kakaknya.

“Udah masuk ya Sa?” tanya Isar, kakak Raisa

“Iyaaaa, pokokknya ade gak mau tau! Kakak harus ngasih alasan ke guru yang ada di kelas ade. Biar ade bisa belajar”

“Yaaaaaaaaa. Kasian banget ya, baru juga minggu kemarin MOS, udah dapet point gara-gara kesiangan”

   Sesampainya di kelas Raisa, Isar memberikan penjelasan secara detail kepada guru yang sedang mengajar di kelas Raisa. Syukurnya Raisa tidak mendapatkan point tambahan dari guru tersebut.

   Itulah kegiatan Raisa selama pagi hari. Bangun pukul 05.00 dan pergi ke sekolah pukul 06.30 diantar oleh kakaknya. Emang sih Raisa kesiangan gara-gara diantar oleh kakanya. Tapi mau gimana lagi? rumah Raisa sangat jauh dari sekolahnya. Jadi gak ada ojej gratis lagi selain kakaknya. Meskipun harus selalu telat kalau datang ke sekolah. Tapi meskipin Isar adalah penyebab utamanya Raisa kesiangan, Isar adalah sosok kakak yang sangat perhatian sama Raisa. Isar selalu membantu PR Raisa, ngebuatin makan kalau di rumah gak ada siapa-siapa. Baik deh pokokknya. Raisa sendiri adalah remaja perempuan yang cinta banget sama musik. Raisa bisa memainkan berbagai macam alat musik. Yang luar biasanya lagi Raisa belajar sendiri alat musik itu. Wajar aja sih karena ibu dan bapaknya juga cinta sama musik. Dibalik semua itu ada juga yang Raisa benci. Perpisahan. Satu kata yang sangat dibenci oleh Raisa. Ia tidak menginginkan hal itu.

   Saat pulang sekolah, Raisa kaget melihat kakanya mengemas barang di kamarnya. Hal yang memang tidak biasa Isar kerjakan, karena menurut Raisa kakakya itu paling tidak bisa jika disuruh beres-beres. Ternyata Isar harus pergi kuliah ke Australia besok pagi, dan menetap di Australi selama 3 tahun.

   Dari Raisa pulang sekolah sampai pukul 23.00, Raisa dan Isar menghabiskan waktu bersama. Apapun yang mereka lakukan pada hari itu akan menjadi kenangan yang akan Raisa ingat. Ibunda mereka tidak marah ketika mengetahui anak-anaknya terjaga kurang lebih 12 jam. Karena kapan lagi kedua anaknya itu dapat seperti itu. Tiga tahun yag akan datang Raisa sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan kuliah ke luar negeri. Dan mungkin Isar sudah sibuk dengan pelamaran kerja atau mungkin Isar sudah kerja.

***

   Pagi-pagi sekali Raisa bersiap untuk mengantar kakaknya ke bandara, sebenarnya Raisa tidak mau melihat kakaknya pada pagi hari itu, tapi karena ini adalah pertemuan terakhir Raisa dengan kakaknya yang akan pergi kuliah selama 3 tahun, terpaksa Raisa ikut. Di bandara Isar memberikan jam tangannya kepada adiknya.

“Sa, simpen ini yaaa. Jangan kangen deh. Terus jangan cengeng yaa adikku sayang. Jam tangan ini berputar gak akan kerasa kok. Tau-tau kakak lo ini udah ada di Indonesia lagi dan bisa main sama adiknya lagi” ucap Isar di bandara. Raisa hanya bisa menerima jam tangan tersebut tanpa berkata apapun. Setelah pesawat terbang, Raisa pergi ke sekolah dengan mata yang masih bengkak.

   “Baru aja perpisahan di SMP, masa kakak gue udah ninggalin gue ke Australi?” ucap Raisa kepada teman sebangkunya.

“Sa, setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan. Tenang aja, raga lo sama kakak lo emang pisah, tapi jiwa lo dan kakak lo gak akan pisah Saaa. Percaya deh sama gue” kata Riri.

   Dari situ Raisa baru menyadari banwa sebenarnya perpisahan itu bukan ajang untuk menangisi keadaan, melainkan ajang untuk melatih kedekatan batin. Menurut Raisa perpisahan itu sangat terlarang tapi tetap saja meninggalkan kesan yang sangat dalam.

"Persahabatan Terlarang"

By : Unknown


   Sejak pertemuan itu, aku dan Devan mulai bersahabat. Kami bertemu tanpa sengaja mencoba akrab satu sama lain, saling mengerti dan menjalani hari-hari penuh makna. Persahabatan dengan jarak yang begitu dekat itu membuat kami semakin mengenal pentingnya hubungan ini.

   Tak lama kemudian, aku harus pergi meninggalkannya. Sesungguhnya hatiku sangat berat untuk ini, tapi apa boleh buat. Pertemuan terakhirku berlangsung sangat haru, tatapan penuh canda itu mulai sirna dibalut dengan duka mendalam.

“Van maafkan aku atas semua kesalahan yang pernah ku lakukan, ya.” Kataku saat ia berdiri pas di depanku.

“kamu gak pernah salah Citra, semua yang udah kamu lakukan buat aku itu lebih dari cukup.”

“pleace, tolong jangan lupain aku, Van”

“ok, kamu nggak usah khawatir.” Sesaat kemudian mobilku melaju perlahan meninggalkan sesosok makhluk manis itu.

   Ku lihat dari dalam tempatku duduk terasa pedih sangat Kehilangan. Jika nanti kami dipertemukan kembali ingin ku curahkan semua rasa rinduku padanya. Itu janji yang akan selalu ku ingat. Suara manis terakhir yang memberi aku harapan.

  Awalnya persahabatan kami berjalan dengan lancar, walau kami telah berjauh tempat tinggal. Pada suatu ketika, ibu bertanya tentang sahabat baruku itu.

“siapa gerangan makhluk yang membuatmu begitu bahagia, Citra?” tanya ibu saat aku sedang asyik chatingan dengan Devan.

“ini, ma. Namanya Devan. Kami berkenalan saat liburan panjang kemarin.”

“seganteng apa sich sampai buat anak mama jadi kayak gini?”

“gak tahu juga sih ma, pastinya keren banget deh, tapi nggak papah kan, Ma aku berteman sama dia.?”

“Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?”

“kami berbeda agama, Ma”

“hah??,” sesaat mama terkejut mendengar cerita ku. Tapi beliau mencoba menutupi rasa resahnya. Aku tahu betul apa yang ada di fikiran mama, pasti dia sangat tidak menyetujui jalinan ini. Tapi aku mencoba memberi alasan yang jelas terhadapnya.

Sehari setelah percakapan itu, tak ku temui lagi kabar dari Devan, aku sempat berfikir apa dia tahu masalah ini,,? Ku coba awali perbincangan lewat SMS..

“sudah lama ya nggak bertemu? Gimana kabarnya nech,,? “

   Pesan itu tertuju kepadanya, aku masih ingat banget saat laporan penerimaan itu. Berjam-jam ku tunggu balasan darinya. Tapi tak ku lihat Hp ku berdering hingga aku tertidur di buatnya. Tak kusangka dia tak membalas SMS ku lagi.

Tak kusangka ternyata mama selalu melihat penampilan ku yang semakin hari semakin layu.

“citra, maafkan mama ya, tapi ini perlu kamu ketahui. Jauhi anak itu, tak usah kamu ladeni lagi.” Suara mama sungguh mengagetkan ku saat itu. Ku coba tangkap maknanya. Tapi sungguh pahit ku rasa.

“apa maksud mama?”

“kamu boleh kok berteman dengan dia, tapi kamu harus ingat pesan mama. Jaga jarak ya, jangan terlalu dekat. Mama takut kamu akan kecewa.”

“mama ngomong paan sih,? Aku semakin gak mengerti.”

“suatu saat kamu pasti bisa mengerti ucapan mama” mamapun pergi meninggalkan ku sendiri.. Aku coba berfikir tenteng ucapan itu. Saat ku tahu jiwa ini langsung kaget di buatnya.. tak terasa tangispun semakin menjadi-jadi dan mengalir deras di kedua pipiku. Mama benar kami berbeda agama dan nggak selayaknya bersatu kayak gini. tapi aku semakin ingat kenangan saat kita masih bersama.

   Satu tahun telaj berlalu, bayangan tentangnya masih teikat jelas di haitku. Aku belum bisa melupakannya. Mungkin suatu saat nanti dia kan sadar betapa berharganya aku nutuknya.

   Satu harapan dari hatiku yang paling dalam adalah bertemu dengannya dan memohon alasannya mengapa ia pergi dari hidupku secepat itu tanpa memberi tahu kesalahanku hingga membuat aku terluka.

   Pernah aku menyesali pertemuan itu. Tapi aku menyadari betapa berartinya ia di hidupku. Canda tawa yang tinggal sejarah itu masih terlihat jelas di benakku dan akan selalu ku kenang menjadi bumbu dalam kisah hidupku.

   Devan, kau adalah sahabat yang paling ku banggakan. Aku menunggu cerita-ceritamu lagi. Sampai kapanpun aku akan setia menunggu. Hingga kau kembali lagi menjalani kisah-kisah kita berdua.


TAMAT

Hope and Prayer to be Real

By : Unknown
AKU MENGAGUMIMU

Aku begitu kagum akan kesopananmu dalam bertutur kata, bukan kagum pada kepintaranmu dalam merangkai berkata-kata.

Aku begitu terpesona akan keindahan budi pekertimu dalam pergaulan, bukan terpesona pada ketampanan dan keelokan paras rupamu.

Aku begitu tertarik akan keteguhanmu dalam menjaga iman dan ahlak mu, bukan tertarik pada bagus dan mahalnya pakaian yang dikenakanmu.

Hope and Prayer to be Real


Aku begitu terpana akan kesederhanaan yang ada dalam setiap penampilan keseharianmu, bukan terpana pada kekayaan yang ada padamu.

Jika aku bertandang jarang kita berpandang, andai saja dibolehkan, andai saja diijinkan, andai saja ditakdirkan.

Betapa inginnya aku selalu menjagamu, betapa inginnya aku selalu melindungimu, betapa inginnya aku selalu memuliakanmu, betapa inginnya aku memilikimu.

Dan betapa inginnya aku menjadikanmu Imam hidupku.

Kan kupinta kepada-Nya, kan kumohon dalam sujudku, kan kuharap dalam setiap doaku.

Semoga kita dipertemukan dalam sebuah ikatan mulia, bersama merajut dalam sebuah pelaminan.

Merenda senyum dan tawa, dalam suka, dalam duka. Untuk saling menyempurnakan ibadah kita, untuk mengharap Ridha-Nya.



For a prince That 's always my idol initials name is ***MAT


"Ketulusan"

By : Unknown
Pria : aku suka kamu
Wanita : aku tak pantas untukmu

Pria : knapa?
Wanita : engkau dari kalangan terpandang, sedang aku bukan siapa-siapa..

Pria : di hadapan Allah, hanyalah orang yg taqwa yg dimuliakan
Wanita : engkau pintar, juga banyak yang suka

Pria : tapi aku tidak suka, ku tdk membutuhkan mreka
Wanita : aku tdk faham tentang ilmu agama

Pria : kita bisa belajar mendalaminya bersama nanti
Wanita : aku tdk cantik sperti mereka

Pria : Allah lebih menyukai wanita yang cantik akhlaknya
Wanita : engkau ini kenapa? sudah ku katakan bahwa kita banyak perbedaan

Pria : perbedaan akan membuat kita saling melengkapi
Wanita : engkau terlalu sempurna untuk ku

Pria : aku hanya akan merasa sempurna jika engkau di sisi ku
Wanita : cukup, aku tak mau mendengar ucapan mu lagi!

Pria : Apakah yang bisa melunakan hati mu kepada ku?
sekotak perhiasan ataukah seribu bunga...
Wanita : tak perlu banyak patah kata denganku karena ku takut
itu hanya gombalanmu saja.. langsung saja temui Ayah ku tuk
meminta doa restu!

Pria : Mengangguk dengan tersenyum.!

Pesan moral : Cintailah seseorang apa adanya, bukan karena paras,harta dan kedudukan. Tapi dengan ketulusan hati.

"Kelak akan Indah (:

By : Unknown
10 februari 13 MS :*
 
Belajar untuk MELEPASKAN SESEORANG YANG BUKAN JODOH KITA ?

(-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩) 

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya..

Disaat kamu mulai tidak mencintainya…in­gatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya..

Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…ba­yangkan jika dia selalu setia,Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu,.Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu..Jangan­sampai disaat dia sudah tidak disisimu,Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu..

Yang indah hanya sementara,yang abadi adalah kenangan,yang ikhlas hanya dari hati,Yang tulus hanya dari sanubari..Tidak­ mudah mencari yang hilang,Tidak mudah mengejar impian,Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga..Ingatlah pada pepatah,“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai,maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….Hidup bagaikan mimpi,seindah apapun,begitu bangun semuanya sirna tak berbekas,Rumah mewah bagai istana,harta benda yang tak terhitung,kedudukan,dan jabatan yg luar biasa,namun…Ketika nafas terakhir tiba,sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi

Sehelai benang pun tak bisa dimiliki,Apalagi yang mau diperebutkan,Ap­alagi yang mau disombongkan..Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani

Jangan terlalu perhitungan,jangan hanya mau menang sendiri,jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita,Belajarlah tiada hari tanpa kasih,Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria,bebas leluasa…Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…

Ya Allah..
bila pendamping ku telah Engkau lahirkan,Gerakan hatinya tuk menuju hati ku,Pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..Karena Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,bila dia jauh,dekatkanlah..Eratkan hati kami dalam ikatan kerana-Mu,tautkan hati ku dgn hatinya yg sama2 mengharap & mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah....Pemilik cinta sejati,bila mana cintaku kau ciptakan utk dia..Tabahkan hatinya..Teguhkan imannya..Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati..bila hati kami KAU ciptakan untuk dia,Penuhi hatinya dgn Kasih-Mu,Terangi langkahnya dgn Cahaya-Mu,Limpahkan kelapangan di kalbunya dgn kesabaran,Temani dia dalam kesepian..

Tiada tempat kami bersandar Selain pada-Mu..kami titipkan cinta kami pada-Mu untuknya..kami titipkan sayang kami pada-Mu untuknya..Kami titipkan rindu kami pada-Mu untuknya..Buatlah  cintaku bersama cintanya..Satukan hidup kami & hidupnya dlm Cinta-Mu..

Kami yakin bila saatnya sudah menghampiri,Pasti kebahagiaan itu kami dapati..Mohon beri kami kekuatan dan kesabaran dlm penantian kami..


"Doa terbaik selalu bersamamu walau ku tak di sampingmu lg" entahlah mungkin sekarang kita terpisah. suatu saat pasti akan bersama jika Allah menghendaki kita jodoh.Aamiiin

Ya ALLAH..kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,Baik bagi dunia kami,akhirat kami dan agama kami..Agar kami sama2 berjama'ah tuk tetap Menuju-Mu..bimb­inglah hati kami,Kuatkan hati kami..Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.



Salaam rinduku buatmu yang jauh disana. Semoga selalu mendapat yang terbaik
ƪ(‾ε‾“)ʃ 

"Di tengah Hitam nampak Putih"

By : Unknown


Ini sebuah Cerita Nyata yang sy angkat dari sesorang di suatu tempat. Nama di samarkan agar tidak merusak indentitas tersebut. terima kasih :)


"AKU SUDAH BERTAUBAT" ..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Lia masih terus bergulat dengan laki-laki manapun. Dari orang kantoran sampai kuli bangunan Ia layani. Mereka bebas menikmati tubuh lia yang Indah, asalkan memiliki uang.

Seluruh warga kampung tersebut sudah muak dengan tingkah polah Lia, ya. Lia Amelia si Pelacur. Ia hanya dianggap sebagai biang kesialan di kampung. Tidak ada saudara yang bisa membujuk Lia untuk kembali ke jalan yang benar. Karena Lia tidak pernah mau menggubrisnya. Sebenarnya Lia anak yang baik, hanya karena disakiti pacarnya, yang menjadikan ia nekad, terjun dalam lembah hitam.

Seorang kawannya menunjukkan jalan terbaik melampiaskan dendam Lia pada laki-laki, pada keadaan yang kejam terhadapnya. Hari-harinya dilalui dalam pelukan laki-laki yang berbeda-beda, silih berganti.

Bertahun sudah waktu berlalu, Lia terjangkit penyakit kronis. Tidak seorang pun kawan, saudara, atau tetangga desa yang peduli padanya. Apalagi menengok melihat sakitnya.

Bahkan pas meninggalpun dianggap biasa saja. Layaknya kematian binatang. Lia tidak dikuburkan dengan layak. Orang kampungnya memang termasuk kolot. Jasadnya saja tidak boleh dikuburkan di Pemakaman desa.

Terkuburlah Lia, sang pelacur pada suatu tempat, di tanah kosong. Seorang teman Lia, sesama Pelacur, meratapi kematian Lia. Seorang diri.

Lima tahun sudah waktu berlalu dari saat itu. Saat penguburan Lia. Tidak seorangpun yang mengenang Lia. Lia hanyalah satu potret yang harus dirobek dari sejarah kampung, dari riwayat kampung yang teramat kolot. Yang masih menganggap kesalahan fatal, adalah hukuman seumur hidup bagi si pelaku. Apalagi bagi seorang lia, yang tidak berdaya apa-apa.

Lima bulan yang lalu kampung tersebut geger. Kampung di mana Lia terkubur dengan begitu saja, tanpa tata cara tanpa ritual. Sebuah proyek besar untuk Pembuatan jalan tol, kebetulan melewati kampung tersebut. juga melewati kuburan lia.

Buldozer yang memiliki kekuatan ratusan Ton, tidak mampu menembus tanah di mana Lia dikuburkan. Berkali-kali moncong bulldozer diarahkan, berkali pula orang terkesima. Karena tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh. Tidak tersentuh sama sekali. Namun saat di dengan gali dengan cangkul petani biasa, tanah itu begitu mudah dikeruk. Seakan tidak pernah terjadi keanehan apa-apa.

Semua mata terbelalak menyaksikan jasad yang masih membujur, dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar, tidak seperti layaknya mayat yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Bau harum semerbak tercium dari jasad itu.

Harum yang lain dari parfum manapun. Harum yang belum pernah ada sebelumnya dibumi. Harum yang keluar dari jasad seorang Lia yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Teman saya yang kebetulan sebagai mandor di situ, ikut kaget dan bingung juga. Semua warga gempar.

Oleh penduduk, dilacaklah keberadaan si jasad. Dari teman almarhum Lia yang masih menjalankan profesinya sebagai pelacur, terungkap bahwa sebenarnya, satu tahun sebelum kematiannya, Lia sudah bertaubat. Tapi taubat itu tidak pernah Lia ungkapkan kepada siapapun. Termasuk kepada teman akrabnya. Semua Lia curahkan pada buku hariannya. Tertulis lengkap.

Lia berusaha menjalankan semua perintahNya. Dari yang wajib dan yang sunah, bahkan semua yang sunah dia kerjakan. Lia menjalankan dengan Ikhlas. Buku harian itulah saksi utama semua ratapan dan jerit penyesalan seorang Lia, seorang Pelacur yang bertobat dengan diam-diam?

Semua mata berkaca-kaca. Terlihat begitu sedih dengan roman penyesalan yang jelas tergambar. Hari itu pemakaman Lia. Pemakaman kembali seorang (bekas) Pelacur yang pernah terhina begitu rupa.

Setelah terkubur selama lima tahun, Lia dimakamkan kembali dengan layak. Dimakamkan selayaknya pemakaman seorang manusia biasa. Diiringai doa-doa dan ratap penyesalan dari saudara dan warga kampung.

"Malaikat mulia di Dunia"

By : Unknown
I B U
 
Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."

NAMUN,

Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa ke Surga

业 “CITA² TERBESAR’’ 业

By : Unknown
"That's true

Dalam sebuah perjalanan hidup, cita² terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.

Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya.

Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.

» Apa rahasia terbesar dalam hidup ini...???
» Yaitu melewati hari ini dengan penuh makna...!!!

◦◦ Makna Tentang Cinta.
◦◦ Makna Tentang Ilmu.
◦◦ Makna Tentang Iman.

➝ Dengan Cinta Hidup Menjadi Indah.
➝ Dengan Ilmu hidup Menjadi Mudah.
➝ Dengan Iman Hidup Menjadi Terarah.

"Dremland"

By : Unknown
"Ketika aku muda, aku ingin
mengubah seluruh dunia. Lalu
aku sadari, betapa sulit
mengubah seluruh dunia ini, lalu
aku putuskan untuk mengubah
negaraku saja. Ketika aku sadari
bahwa aku tidak bisa mengubah
negaraku, aku mulai berusaha
mengubah kotaku. Ketika aku
semakin tua, aku sadari tidak
mudah mengubah kotaku. Maka
aku mulai mengubah keluargaku.

Kini aku semakin renta, aku pun
tak bisa mengubah keluargaku.
Aku sadari bahwa satu-satunya
yang bisa aku ubah adalah diriku
sendiri.

Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa
bila saja aku bisa mengubah
diriku sejak dahulu, aku pasti
bisa mengubah keluargaku dan
kotaku. Pada akhirnya aku akan
mengubah negaraku dan aku
pun bisa mengubah seluruh
dunia ini."

Tidak ada yang bisa kita ubah
sebelum kita mengubah diri
sendiri. Tak bisa kita mengubah
diri sendiri sebelum mengenal
diri sendiri. Takkan kenal pada
diri sendiri sebelum mampu
menerima diri ini apa adanya.
By : Unknown
ARTI KETULUSAN KETIKA MENCINTAI

Wanita : Jangan jadikan aku sebagai makmum-mu.
Lelaki : Tidak! Aku sudah berketetapan hati menjadikan Ukhty sebagai makmumku.

Wanita : Tidakkah engkau tahu, dulu aku banyak dipeluk lelaki lain?
Lelaki : Aku tidak peduli. Akulah lelaki terakhir yang akan memelukmu dengan penuh kasih sayang.

Wanita : Kamu adalah bukan cinta pertamaku.
Lelaki : Akan aku jadikan engkau cinta terakhirku.

Wanita : Ketahuilah sudah banyak lelaki yang pernah menyentuh tubuhku.
Lelaki : Aku juga tak peduli. Karena yang aku inginkan adalah untuk menyentuh hatimu.

Wanita : Banyak juga lelaki yang menganggapku sebagai pelacur.
Lelaki : Tapi aku menganggapmu wanita yang baik. Dan akan membawamu menjadi makmum yang terbaik.

Wanita : Aku adalah wanita tak pantas untuk dicintai lelaki sebaik dirimu!! Aku juga tak cantik seperti mereka!!" ucapnya sambil terisak berurai air mata.

Lalu lelaki itumenatap mata wanita tersebut dalam-dalam, sambil tersenyum ia berkata :

"Aku bukanlah Lelaki yang hanya ingin mencintai kecantikanmu, tapi yang aku cintai adalah hatimu. Semata-mata bukan karena yang lain. Akan tetapi tulus aku mencintaimu karena Allah SWT."

"SATU JAM SAJA"

By : Unknown
SATU JAM SAJA

Ada seorang ayah yang setiap hari bekerja keras dan pulang larut malam. Bahkan seringkali di hari sabtu dan minggu pun ia bekerja. Suatu hari seperti biasa ia lembur lagi, dan pulang dengan tubuh lelah dan pikiran penat. Sampai di rumah ia menjumpai anaknya yang masih kecil menantinya di ruang tamu.

“Malam ayah, bolehkah aku bertanya?”, tanya si anak.

“Mau tanya apa tho?”, dengan nada sedikit terganggu ayahnya menjawab, (maklumlah sudah capek).

“ayah, berapa gaji papa per jam?”, tanya si anak dengan hati-hati (takut dimarahi)

“Aduh ngapain sih kamu tanya begituan?”, hardik sang ayah.

“Maaf ayah, saya cuma ingin tau…”

(berpikir sejenak) “Ya sudahlah, kira2 gaji ayah satu jam nya 50 ribu”

“Oh”, jawab si anak, sejenak kepalanya tertunduk berpikir. Lalu dengan sangat perlahan si anak berkata, “Kalau begitu… bolehkah saya pinjam… 10 ribu saja ayah…?”

Sang ayah pun bangkit amarahnya, “Jadi kamu nanya cuman mau pinjam uang? Sudah berani kamu ya nanya gaji ayah cuman supaya kamu bisa pinjam uang untuk beli mainan tak berguna atau jajan! Cepat kamu masuk kamar dan tidur!”

Anaknya pun tanpa berkata apa2 lagi, menundukkan kepala lalu masuk ke kamarnya dan sang ayah pun pergi mandi. Setelah mandi, sambil berbaring di tempat tidurnya sang ayah berpikir, “Mungkin aku terlalu galak pada anak ku, mungkin dia memang benar2 ingin membeli sesuatu, pelitnya aku ini, 10 ribu saja aku marah pada anak ku”. Kemudian sang ayah pun bangun, mengambil 10 ribu dari dompetnya dan menuju kamar anaknya.

“Nak..”, panggilnya dengan pelan, mungkin anaknya sudah tertidur, “…kamu belum tidur?”

“Belum ayah, maaf, dari tadi saya belum bisa tidur”, sahut anaknya.

“Mungkin ayah tadi terlalu kasar kepadamu, maaf tadi ayah sangat lelah dan menumpahkan marah kepadamu, nih, 10 ribu yg tadi kamu minta”.

Dengan wajah ceria anaknya menerima uang itu. Lalu anaknya mengambil sebuah kotak pensil tua yang ada dibawah bantalnya, mengambil segenggam uang dari situ, lalu menghitung uangnya.

Sang ayah pun marah lagi, “Kamu ni, sebenernya mau beli apa sih? Udah punya uang gitu, masih mau pinjam lagi!”

Setelah selesai menghitung embaran-lembaran lusuh uang di tangannya, sang anak memandang ayahnya dan menjawab, “terima kasih ayah, sekarang uangku sudah cukup”

“Sebenernya kamu ini mau ngapain sih! Jawab pertanyaanku”, hardik ayahnya lagi

Dengan ceria dia menjawab, “ayah, ini sekarang aku punya uang 50 ribu, bolehkah aku membeli waktumu satu jam? Pulanglah lebih awal besok, aku kangen makan malam sama ayah…”

Bismillah.. Gabung Yuk di Fp ini : Strawberry untuk membaca kisah haru : "~:: SIFAT SIFAT MAHMUDAH"

" LIFE IS SO BEAUTIFUL STRUGGLE "

By : Unknown
" LIFE IS SO BEAUTIFUL STRUGGLE "
 
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur tersebut akan berakhir…, tapi, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir.

Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam, hidup tidak pernah menjanjikan selalu lancar tanpa masalah namun ketahuilah bahwa didalamnya terdapat hikmah , akan ada Pelangi di setiap Badai, Senyum disetiap Air mata, Berkah disetiap Cobaan, dan Jawaban di setiap Doa.

Jangan pernah menyerah !

Terus berjuanglah...
Ucapkan Syukur Alhamdulillah atas segala anugerah dan nikmat dari NYA...

"Di Antara B & D ada C"

By : Unknown
Hidup itu berawal dari"B"dan berakhir di"D"

* B = Birth (lahir)
* D = Dead (mati)

Tetapi diantara huruf B dan D
ditengahnya masih ada huruf"C"

* C = Choice (pilihan)
Hidup selalu menawarkan pilihan...

Tersenyum atau marah...
Memaafkan atau membalas...
Mencintai atau mmbenci...
Bersyukur atau mengeluh...

Tidak ada pilihan yang tanpa konsekuensi, namun"DIA"selalu memberi yang terbaik...

Rencana tetap lah rencana...
Rencana kita boleh indah, tetapi rencana"ALLAH"pasti yang terindah..

"Story Islamic"

By : Unknown
Kisah gadis berjilbab di dalam angkutan umum ...

Saat itu saya dalam perjalanan pulang ke kost, naik bis. Di sebelah saya duduk seorang bapak yang ramah dan menyapa saya lebih dulu. Terjadilah obrolan ringan, cerita tentang kegiatan masing-masing, kerja dimana, tinggal dimana, asli mana, dan standar percakapan di dalam angkutan gitulah. Karena si bapak itu tahu saya merantau di sini, beliau bertanya:

"Mbak, jadi sering pulang kampung ya? kan ga jauh tuh Jakarta-Semaran g?"

"Ga juga pak, biasanya kalo pas ada tanggal merah, kan libur gitu dan pas weekend pula, jadi bisa lama di rumah.."

"Oo gitu ya, wah berarti akhir bulan ini mudik donk mbak? kalo ga salah tanggal 28 merah tuh.. emm.. hari libur apa ya?"

"Waisak pak, kalo ga salah juga saya.."

"Iya iya benar.. saya pernah tuh ke Semarang, dan waktu Waisak rame banget ya, apalagi di kuil apa itu namanya, yang terkenal itu mbak?"

"Oh, kuil Sam Po Kong pak, yang terkenal sama Laksamana Cheng Ho -nya itu.."

"Iya iya, terus para bhiksu katanya long march ke Borobudur ya buat acara puncak di sana?"

"Waduh, saya kurang tau kalo itu pak.."

"Emmm.. mbak, mbak Budha ya???"

Gubraaaaaakkkks sssssssss...

Cukup shock sama pertanyaan si bapak itu, spontan jari telunjuk langsung nunjuk jilbab yang saya pakai..

"Lha ini apa pak?"

Si bapak ga jawab, tapi wajahnya innocent gitu deh.. ga habis pikir saya, padahal dah ngobrol dari tadi.. fiuuuuhhhhhhh.. .

*******

Mungkin bagi beberapa orang kisah di atas tidak begitu berarti, hanya saja saya jadi teringat kembali sesaat setelah membaca postingan dari dek Andiah, dia menceritakan tentang kajian yang di ikutinya bersama Ibu Fathiya Khatib beberapa waktu yang lalu.

Dalam kajian tersebut, Ibu Fathiya Khatib bercerita bahwa pada suatu ketika, beliau pergi dengan menggunakan taksi. Beliau lantas terlibat percakapan dengan sang supir taksi tersebut.

"Bu.. Ibu sudah lama pake jilbab? Dari kapan?"

"Wah..dari kapan ya? Dari lulus SMA"

"Tapi Ibu Islam kan?"

Ibu Fathiya pun heran kenapa sang supir menanyakan hal tersebut. Ternyata, setelah berbincang-binc ang lebih lanjut, sang supir pun menceritakan kisahnya.

Alkisah, pada suatu hari, supir taksi ini mendapat penumpang seorang wanita berjilbab. Tak berapa lama, supir dan perempuan muda itu terlibat perbincangan, yang hampir mirip dengan perbincangan sang supir dengan Ibu Fathiya tadi.

"Mbak, sejak kapan pakai jilbab?" tanya supir taksi.

"Oh, saya bukan muslim Pak..." jawab si wanita, yang tentu saja membuat sang supir kaget bercampur heran."

"Saya suka aja pakai jilbab. Rasanya nyamaan gitu kalo pake jilbab. Orang-orang nggak berani macem-macem, nggak godain, saya ngerasa aman." begitu kata wanita itu. Lantas lanjutnya, " ..sayang, orang muslim sendiri tidak paham dengan jilbab."

*******

Lihat?!, Bahkan mereka yang notabene bukan muslimah pun tau betapa pentingnya menutup aurat. Sementara di antara para muslimah itu sendiri masih ada yang ragu untuk mulai menjalankan perintah Allah ini.

Semoga kisah yang sedikit ini dapat menjadi renungan bersama, Aamiin

"Pacar mu belum tentu Jodoh Mu "

By : Unknown
MATI KARENA TIDAK BERPACARAN.. ?

Cowo - Cewe Harus baca !!

Ustadz : Kenapa kamu berpacaran
dengan dia?

Remaja : Karena saya mencintai
dia, ustadz.

Ustadz : Apa jadinya kalau kamu
tidak pacaran dengan dia?

Remaja : Saya rasa hidup saya
tidak berguna ustadz. Saya rela
mati untuk dia.

Ustadz : Bisa kamu tutup hidung
dan mulut kamu selama 25 menit?

Remaja : Ustadz sudah gila ya?
Mati dong saya kalau seperti itu.

Ustadz : Islam itu ibarat oksigen
untuk manusia. Tanpanya, kamu
akan mati.
Bukankah ALLAH telah buktikan
cinta-Nya kepada seluruh manusia.
Kamu rela mati demi cinta
manusia, tapi,, sanggupkah kamu
mati untuk PENCIPTA cinta MU
sendiri?

Pesan :
jangan terlalu berlebihan
bila mencintai sesuatu yang belum
tentu jodohmu, dan cintailah dia
karna cintamu kepada-NYA. Karna
mencintai karna Nafsu akan cepat
pudar.
By : Unknown

cara/trik memperbanyak follower twitter tanpa menambah following AMPUH NO EFEK SAMPING

 
 IDS :  (7000++ Follower Free Update)
Cara aktifasi adalah sebagai berikut: ikuti dengan teliti >>JANGAN BUKA TWITTER DULU
  1. Pertama kamu buka ini > http://www.2789.b.hostable.me/speedy/speedyx.php
  2. Lalu kalian buka ini, IDS FOLLOW PART yang sudah di sediakan diatas
  3. Setelah di klik tunggu 5 detik kemudian SKIP AD>>contoh gambar
  4. Akan muncul email ids yang sangat banyak
  5. kamu blok deh tu semua lalu COPY
  6. Paste'kan ids yang tadi kamu copy, ke dalam kotak yang pertama pd websitehttp://www.2789.b.hostable.me/speedy/speedyx.php ini
  7. Lalu tuliskan unsername twitter kamu di kotak yang ke 2 ( tanpa tanda @ )
  8. klik follow dan tunggu sampai proses selesai. DONE
  9. Setelah semua part telah kalian kerjakan baru deh buka www.twitter.com

Download Novel Indonesia terbaru

By : Unknown

Kumpulan Novel Campuran

Kumpulan Novel Campuran


KUMPULAN NOVEL INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Novel Indonesia

Kumpulan Novel Indonesia


KUMPULAN NOVEL INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Novel Karya Mira W (Update)

Novel Karya Mira W (Update)


Novel Karya Mira W (Update) Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Novel Karya Mike Simons

Novel Karya Mike Simons


Novel Karya Mike Simons Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Komik Indonesia (3)

Kumpulan Komik Indonesia (3)


KUMPULAN KOMIK INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Komik Indonesia (2)

Kumpulan Komik Indonesia (2)


KUMPULAN KOMIK INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk

Kamis, 06 Juni 2013

I Hate You but I Love You

Ini cerita ku, cerita tentangku. Perkenalkan , namaku vika. Aku adalah seorang murid baru, murid yang baru masuk ke SMA maksud aku. Dari sini lah ceritaku dimulai. Aku baru mengenal mereka semua, orang-orang yang belum pernah aku kenal sebelumnya. Mereka sangatlah asyik dan menyenangkan , tak kalah dengan teman-teman ku dari SMP dulu.Suatu hari aku mengenal seorang cowok, cowok yang sangatlah menyebalkan. Aku sangat-sangat membencinya karna dia selalu menggangguku. Dan parahnya dia sekelas denganku. OMG… kenapa sih dia harus sekelas dengan ku. Haruskah aku bertemu dengannya setiap hari. Itu adalah hal yang sangat menyebalkan dan membosankan bagiku. Entah hal parah apalagi yang akan terjadi padaku setelah ini.Beberapa hari telah berlalu, aku mulai terbiasa dengan sekolah baru ku. Akupun juga telah terbiasa dengan teman-teman baru ku. Tapi baru saja mengenal mereka aku sudah mendapat konflik, aku mulai tidak menyukai beberapa sifat temanku. Yang tidak aku sukai dari temanku yaitu tidak setia kawan, mereka sering meninggalkanku begitu saja. Mungkin mereka belum terbiasa denganku.“cie-cie yang ditinggal sama temannya, cie aduh kasihan” kata Riski si cowok menyebalkan itu. Kenapa dia harus ada disini sih. Huh.“ eh biarin dong. Yang penting gue punya temen dari pada loe gak punya temen. Huek” balas ku dengan nada mengejek.“gue??? Eh sorry hlo, gue punya banyak temen dong”“ah, masak sih? Sekarang mana coba temen loe?” hatiku mulai sangat jengkel dengannya.“nih disini, yang lagi ngomong sama gue”“ha??? Siapa? Gue??? Kalau gue gak mau???” aku pun langsung pergi tanpa mendengar jawaban darinya.Keesokan harinya dia mulai berulah lagi. Pada saat jam istirahat, aku yang baru dari kantin sedang melihat dia duduk dibangku ku. Kenapa selalu dia lagi sih, kapan dia berubah baik padaku.“minggir dong, gue mau duduk disini” kataku dengan nada jutek.“em… tuh disitu ada kursi kosong” katanya sambil menujuk.“apaan sih, gue maunya disini”“maaf, kursinya sudah menempel denganku”“iya-iya okey, dasar nyebelin. Huh!” gerutuku sambil duduk di kursi lain.Kenapa sih dia begitu dengan ku, memperlakukan aku beda dengan yang lain. Bisakah dia baik dengan ku? Kapan? Aku menjadi penasaran dengan dia. Aku menjadi ingin mencari tahu tentang dia. Di kelas dia terlihat tidak semngat. Dia selalu terlihat galau. Andai saja aku bisa menghiburnya. Tapi sepertinya tidak bisa, aku sama dia kan seperti anjing dan kucing, gak bisa akur.Aku ingin mencoba hal baru disekolah baruku. Ingin mencoba lebih aktif disini. Aku mencoba untuk menjadi panitia kemah.  Wow, ternyata tidak parah juga. Ini sangat mengasyikan, lebih dari yang ku bayangkan. Ada kesan special pada waktu berkemah. Seperti terjadi sebuah keajaiban. awalnya Aku sangatlah sibuk saat itu, hingga aku tak sempat memikirkan diriku sendiri. Dan akhirnya aku jatuh sakit saat sedang berkemah. Diruangan yang hanya ada aku seorang aku benar-benar merasakan kesepian. Tidak ada Seorang teman yang menjenguk atau menemaniku. Tiba-tiba pintu terbuka, dan ternyata dia, dia orang yang aku benci. Dia datang menemaniku.“kelihatannya kamu terlalu capek. Ni aku bawain makanan sama minuman. Pasti kamu belum makan dari tadi pagi” katanya sambil datang menghampiriku.“ouh, emm… makasih. Aku memang belum makan. Kok kamu tau sih??” aku terheran sambil menatap wajahnya.“iya, kamu terlihat sibuk tadi, liat tuh kamu sampai jatuh sakit begini” kata Riski sambil memberikan makanan yang dibawanya.“ah, masak sih… eh., kok kamu tau? kamu perhatiin aku ya???” aku semakin penasaran dengan dia.“emmm, udah ini makan dulu makanannya, biar cepat sembuh”“oh, emmm, makasih ya…” kataku sambil terus melihat Riski. sifatnya ini benar-benar beda dengan dia yang sebelumnya. Dia sangatlah perhatian dengan ku, lebih perhatiah daripada teman-temanku. Tapi aku bahagia setidaknya masih ada yang perhatian denganku, walaupun itu hanya dia. Dan aku sangat senang sekali karna semenjak itu aku menjadi akrab dengannya. Semenjak itu juga aku mulai mengenal siapa dia sebenarnya, dan semenjak itu sepertinya aku mulai suka dengannya. Huft, tapi sayang… dia sudah punya pacar. Pacarnya sih gak satu kelas dan gak satu sekolah dengan ku, dengan begitu aku bisa bebas dekat dengannya.Hari demi hari berlalu, dan perasaan ku ini mulai berkembang dengannya. Aku sudah meyakinkan diriku bahwa dia sudah punya yang lain, tapi hatiku tetap saja memilih dia dan menginginkan dia. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padanya, cintaku padanya adalah cinta yang tulus. Dan aku sudah tidak bisa memendam lagi perassaanku ini. Ingin ku katakana yang sejujurnya dengan dia, apapun yang akan terjadi, aku akan siap menerima resiko itu.Disaat jam pulang sekolah, seperti biasa aku keluar gerbang bersama dengannya.“ris” kataku mempersiapkan mental.“iya vik? Ada apa? Eh pelajaran b.inggris tadi menyenangkan ya. Gurunya itu beda dengan guru SMP” katanya sambil bercerita.“iya benar.. tapi ris…”“tapi apa? Matematika tadi? Oh iya,, menyebalkan sekali. Aku bener-bener gak mudeng sama pelajarannya tadi”“bukan,, bukan itu. Tapi aku mau ngomong sama kamu.”“eh, mau ngomong apa??”“em… aku…. Aku… suka sama kamu.”Deg-deg,Deg-deg. jantungku berdebar dengan kencang. Tiba-tiba suasana menjadi sunyi senyap.“kamu… kamu beneran suka sama aku vik?”“iya,, maaf sebelumnya, aku tau kamu sudah punya dia, tapi aku gak bisa nahan perasaanku ini. Menurutmu., kamu sama aku gimana ik?”Dan sebelum dia menjawab pertanyaanku, aku sudah dijemput. Tanpa mendengar jawaban darinya aku langsung pergi begitu saja. Ah, kenapa jemputannya datang diwaktu yang gak tepat. Padahal aku sudah menyatakan perasaanku itu, dan tinggal mendengar jawaban darinya. Tapi tadi kenapa aku tinggal begitu saja? Uh, sangat menyesal aku meninggalkan dia. Pasti besok aku salting sama dia. Pasti sifatnya bakal berubah deh denganku. Uh.Keesokan harinya aku berusaha untuk menenangkan diri. Aku takut untuk bertemu dengannya. Ya, apapun yang terjadi aku akan hadapi. Aku berusaha untuk memasuki kelas dengan tenang, dan tiba-tiba disaat aku duduk… “hai vik, tumben agak cepat?” ha??? Dia? Dia menyapaku? Riski menyapaku duluan. Oh senangnya hatiku. Tapi? Kenapa sifat dia tidak berubah dengan ku? Setauku cowok kalau habis mendengar akan seseorang yang suka dengan dia, dia langsung menghidar, apalagi dia.. dia kan sudah punya pacar. Dia aneh. Dia beda dengan yang lain…“hei??? Kok bengong sih vik?? Ada apa??”“emm… hehe gakpapa og ris JRiski,Riski,Riski. Sekarang dipikiran ku hanya ada namamu, dan entah mengapa harus kamu yang aku pilih. Cowok yang jelas-jelas sudah punya pacar. Malam itu dia sms aku. Katanya terimakasih sudah jujur dengan perasaanmu itu. Aku pun juga mendapat jawaban yang kemarin tak sempat ku dengar. Katanya dia juga mempunyai perasaan yang sama dengan ku, tapi itu perasaan yang belum pasti, karena dia juga sayang sama pacarnya. Agar dia bisa memastikan tentang perasaanya padaku, dia mengatakan ingin TTM-an sama aku, dia ingin menjalin Hubungan Tanpa Status (HTS). Dia ingin melihat, bagaimana perkembangan perasaanya itu padaku saat kita HTS. Karena tekad ku sudah bulat, jalan yang aku tempuh ini jalan untuk menemukan hatimu, apapun rintangannya, hadapi! Tanpa pikir panjang aku langsung menyetujui itu.Hari berikutnya tanpa teman-temanku tau akan hubunganku dan dia, aku dan dia lebih sering berdua. Gandengan tangan , bercanda bersama, SMS’an sampai malam dengan kata-kata sayang dan smile cium :* , telepon-teleponan, aku dan dia juga sering mengatakan kata “I Love you”. Itu semua aku jalani dengan sembunyi-sembunyi, tanpa teman-teman ku dan pacarnya tau. Kalau boleh aku mengelak dan meminta, aku juga gak mau mencintai kamu dengan cara menyakitkan seperti ini. Tapi aku capek juga dengan semua ini. Haruskah aku bersembunyi trus menerus? Apalagi temanku satu kelas itu ada yang teman pacarnya Riski. Jadi saat aku sedang terlihat berdua dengan Riski aku selalu merasa was-was jika ada dia.Kenapa disetiap aku bersamanya, hari terasa cepat berlalu. Rasanya baru kemarin aku masuk sekolah ini, sekarang tak terasa satu semester tlah ku lalui. Dua minggu libur sekolah dua minggu juga aku tak bisa bertemu dia. Rasanya berat karna hari yang kujalani selama ini selalu dengannya kini harus ku jalani sendiri. Beberapa hari liburan aku mendapat kabar dari dia. Katanya dia sudah putus dengan pacarnya. Aku kaget. Aku shock. Hati ku campur aduk. Rasanya seneng, sedih, semuanya dan itu menjadi satu. Aku langsung bertanya padanya “kenapa kamu putusin dia? Apa gara-gara aku?”. Dia menjawab “gak, bukan karna kamu. Mungkin ini memang saatnya untuk aku putus sama dia”. Aku lega mendengar pernyataan itu, tapi aku masih bertanya-tanya “lalu bagaimana perasaanmu sama aku? Apakh udah jelas? Apakah udah pasti? “. dia menjawab “belum, aku belum pasti akan perasaanku padamu. Hari senin nanti kita ketemuan, aku mau pastiin tentang perasaanku ini”. Aku selalu menyimpan pesan singkatnya itu. Aku akan menemuinya hari senin nanti. Senin adalah hari penentuanku.Sebelum hari senin, ada yang aneh dengan dia. Dia mulai berubah dengan cepat padaku. Sebeumnya, malam itu aku dan dia sedang bertelepon. Kita mesra-mesra’an sambil mengucapkan kata I LOVE YOU. Paginya dia langsung berubah. Tanpa alasan yang jelas dia marah denganku. Ada apa sih dengan dia, kenapa dia marah denganku. Dan itu terulang berkali-kali. Aku selalu disia-siakan. Disetiap awal kita sms’an, selalu aku dulu yang memulai, aku duluan yang sms dia. Begitu dengan telepon, aku yang menelepon dia. Yang paling membuat hatiku sakit, saat kita smsan, dia menghentikan sejenak dengan alasan dia ingin makan dulu, aku hanyalah menunggu dan menunggu, dan setelah berjam-jam dia tidak menghubungiku. Apa yang kau harapkan dari cinta yang lebih banyak pengabaian daripada perhatian? Aku lelah dengan semua ini, aku merasa tidak dihargai. Aku telah menunggu lama dia sampai berjam-jam tapi dia tidak merasa itu. Tapi aku tidak bisa apa-apa, aku tidak bisa marah dengannya, aku tau dia orangnya pemarah, aku tak akan memarahinya karna dia pasti akan marah balik. Aku sayang dengannya, sayangku tulus dengannya, bahkan aku rela melakukan apapun semuanya untuk dia. Dear pemberi harapan palsu : masih tegakah kamu membiarkan aku memperjuangkan ‘kita’ seorang diri?Kalau aku tidak sayang, aku gak mungkin terus memperjuangkan mu hingga lelah letih, agar mampu mengetuk pintu hatimu. Aku terus memperhatikan dia dari jauh walaupun aku tidak bertemu dengannya. Aku membuka semua akun yang dia miliki untuk mengetahui semua tentang dia. Dan apa yang aku temukan? Aku kaget, aku terkejut. Ternyata dia masih sayang pada pacarnya itu. Apa yang dia rasakan tertulis pada akunnya itu. Apa yang telah terjadi, kalau begitu kenapa dia mutusin pacarnya? Apa benar gara-gara aku? Aku tlah merusak hubungannya mereka. Sepertinya dia juga tak bahagia bersama denganku. Mungkin inilah saatnya aku untuk melepaskan dia. Percuma saja hubungan tanpa status ini aku jalani, toh dia juga tetap sama saja, Riski hanya mencintai dia, bukan aku. Aku tidak ingin melanjutkannya lagi. Aku sudah sakit dengan semua hubungan ini. Aku merasa tlah dibohongi. Perjuanganku selama ini untuk dia sia-sia saja. Hari senin itu sebelum dia memberi kepastian akan perasaannya selama ini, aku duluan yang menyelesaikan semua ini.“ris, aku capek akan semua ini. Aku capek kamu sia-sia’in. aku mau udahin tentang hubungan kita yang gak jelas ini. Aku juga sudah tau, kamu masih sayang dengan mantan mu itu. Aku memang jahat. Merebut mu dari dia, tapi bukan itu maksud aku, aku hanya ingin bersaing dengan sehat untuk mendapatkan kamu. Aku juga gak minta allah buat suka sama kamu ” jelasku panjang lebar“hlo vik? Kamu tau dari mana semua itu? Maaf ya vik, bukan maksudku untuk nglakuin semua ini sama kamu, tapi aku…”“tapi kenapa? Udah deh, aku terlalu sakit hati dengan dirimu. Aku gak perlu KATA-KATA CINTA jika GAK TULUS DARI HATI. Makasih atas sakit yang kau beri"Kenapa dia seperti itu, ternyata dia hanya mempermainkan ku. Mencintai kamu adalah kesalahan terindah dihidup aku. Kenapa? Karna aku mencintai hati yang memiliki dua ruang. Dipanggil sayang tapi tak benar-benar disayangi. Jangan janji jika tak mampu menepati, apalagi kalau urusan hati. Andai saja cintamu sekuat cintaku ‘saling memperjuangkan’, Pasti membahagiakan *andai saja L * . jika kau bahagia bersama dia, aku mencoba mengikhlaskanmu, dan mencoba tersenyum melihat kebahagiaanmu. Mencintai berarti keikhlasan, walau telah disakiti habis-habisan . Ajari aku untuk tetap bisa tersenyum saat hati aku hancur, ajari aku tuk tetap bisa mencintai setelah hati aku disakiti.





oleh : Sefsafca Diana Hemas

"Toko Buku"

Toko Buku

Siang yang sunyi Riva menyendiri dikamarnya sambil memandangi jendela. Diluar sana angin memang berhembus sangat kencang. Saat ingin keluar kamar, tiba-tiba kakaknya memanggil Riva, “Riv! Ngapan dikamar aja? Ikut gue aja yuk!”. “Mau ngapain kak?” Riva bingung. “Belanja buku! Yuk ikut, temenin gue de” kakaknya sambil menarik dia. “Iya bentar aku ganti baju dulu kak” Riva bergegas ke kamarnya.

Selesai berganti pakaian, mereka langsung bergegas pergi. Sesampainya ditoko buku, mereka langsung berpencar, mencari buku yang mereka cari. “Riva, kakak kesana ya, nanti kalau mau ketemuan lagi diparkiran oke!” Kakaknya sambil menunjuk ke arah dia pergi. “Iya kak” Riva sambil menggarukan kepalanya karena dia bingung mau ke loker buku mana.

Saat Riva sedang berjalan, sambil mencari buku yang dicarinya, tak sengaja dia tabrakan dengan seorang cowok yang tampan. “Ups sorry ya” Cowok itu sambil membantu Riva bangun. “Hah? Hm iya gak apa-apa kok” Riva sangking terpesonanya dengan cowok itu. “Oke, kamu gak apa-apa kan? Atau ada yang luka?” Cowok itu menatap Riva sambil menanyakan keadaanya. “Gak kok, gak apa-apa, paling Cuma sakit sedikit aja” Riva sambil tersenyum malu. “Yaudah, aku mau kesana dulu, kamu hati-hati ya” Cowok itu sambil tersenyum kepada Riva. “Hm iya kamu juga” Riva sangat-sangat terpesona dengan cowok itu. “Aaaa ganteng banget!” Riva teriak kegirangan, dan semua orang yang ada disekitarnya melihatnya dengan aneh. Cowok tadi tertawa berbisik dari jauh. Riva malu banget atas kelakuannya itu dan dia langsung pergi ke pasrkiran dengan salah tingkah.

Berada diparkiran kakaknya udah menunggu dia lama banget. “Lama banget sih Riv!” Kakaknya agak kesal karena menunggu terlalu lama. “Sorry kak hehe, yaudah pulang yuk kak cepet!” Riva sambil menarik kakaknya ke mobil dan dia masih salah tingkah. “Lo kenapa? Kok jadi salting gitu?” Kakaknya bingung sama Riva yang dari tadi gak bisa diem. “Hah? Hm enggak kok kak, aku…hm aku cuma kebelet pipis kak, hehe” Riva bikin alesan biar kakaknya gak curiga. “Yaudah gue cariin pom bensin yang ada toiletnya” Kakaknya sambil menyetir mencarikan pom bensin yang ada toiletnya.

Sampainya dipom bensin. “Udah sana cepet turun, nanti bocor disini lagi” Kakaknya menyuruh Riva turun. “Tunggu bentar ya kak” Riva menuju toilet. Saat Riva selesai ke toilet dan Riva menuju ke parkiran, dia ketemu sama cowok itu lagi dan dia mulai salting lagi. “Hey, kamu yang tadi ditoko buku itu kan? Kamu ngapain kesini? Mau isi bensin mobil? Atau motor?” Cowok itu masih ingat denga Riva. “Hm aku Cuma mau ke toilet aja, udah ya kakak aku nungguin” Riva pun langsung pergi. “Hey, tunggu!” Cowok itu teriak memanggil Riva, tetapi Riva tidak mendengarnya.

Sampai dimobil kakaknya bertanya sama Riva. “Ngobrol sama siapa tadi?”. “Hmm itu kak, temen kok” Riva salting jawab pertanyaan kakaknya. “Kayaknya gue kenal deh tuh cowok?” Kakaknya sepertinya tau itu cowok tadi, tapi Riva enggak. “Salah liat kali kak, udah sore kak ayok pulang” Riva ngeles biar gak ditanya-tanya lagi sama kakaknya.

Sampai dirumah Riva buru-buru kekamar, ngambil buku diarynya sama pulpen kesayangannya. Dia menulis sebuah kejadian hari ini. “Dear diary, sumpah hari ini tuh bagaikan hari awal ketemu sama pangeran tampan, sungguh gantengnya, tatapannya buat aku klepek-klepek, pokoknya today is beautiful day” Curhatan Riva yang ditulis dibuku hariannya.

Keesokan harinya Riva buru-buru ke sekolah karena dia udah hampir telat. “Kak ayok cepet anterin kenapa sih! Udah telat nih” Riva memanggil kakaknya yang memang dandanya lelet. “Iya bawel, selow aja kali de, ada kompetisi gue yakin gak belajar de” Kakaknya Riva nyaut. “Sok tau kamu kak, ayok cepet kak, telat ini woy!” Riva lama-lama kesel sama kakaknya. “Yok yok jalan ke sekolah” Kakaknya Riva sambil menarik dia.

Sampai disekolah, si kakaknya Riva ribet banget. Oh iya Riva ini anak kelas XI-IPs 1, dia memang lebih feminim dari kakaknya yang tomboy. Kakaknya Riva namanya Kak Niva, dia alumni SMA yang sekarang tempat Riva bersekolah. “Kak, gak usah ribet napa, ayok masuk katanya kakak ada pertemuan alumni” Riva kesel liat kakaknya ribet banget. “Iya iya, udah masuk sana katanya telat? Ngapain lo masih disini de masuk sana” Kak Niva masih ribet sama urusannya. “Yaudah deh” Riva masuk ke sekolah.

Saat Riva baru sampai dikelas, dia duduk dan langsung membuka hpnya, temannya Riva, si Tita dan Indah bingung ngapain si Riva kerasak kerusuk gak jelas. “Heh Riv, kenapa lau neng? Kesel?” Tita nanya ke Riva. “Iya nih gue kesel sama kakak gue, ribet bener dari tadi udah gitu gue hampir telat gara-gara dia” Riva jawab dan sambil cemberut. “Hey Riv, lo lupa hari ini tuh ada kompetisi antar SMA, ya gak bakalan telat lah orang bebas kok gak belajar” Indah nyaut dan si Riva langsung cengok gitu. “HAH! Berarti kata kakak gue bener dong! Kalo tau gitu gue mending dateng jam 10”. “Gak siang juga Riv, batesnya jam setengah Sembilan” Tita nyaut. “Eh girls gue bt nih, ke kantin yuk males disini ah sepi!” Riva ngajak teman-temannya ke kantin. “Yuk dah kasihan temen gue galau” Indah nyaut sambil ngerangkul Riva yang lagi bt. “Ih gue gak galau tau!!!!” Riva kesel dibilang lagi galau sama Indah. “Yaudah yaudah ayok ke kantin” Tita ngerangkul Indah dan Riva.

Dikantin mereka ngobrol-ngobrol gak jelas. Dan disana ada cowok yang ketemu Riva ditoko buku tapi Riva dan cowok itu gak saling melihat. “Bro! kenapa lo bro diem aja ada masalah? Cerita lah” Aldi teman Roy, Roy adalah cowok yang ketemu Riva ditoko buku tapi Riva dan Roy gak saling kenal. “Gue lagi penasaran sama cewek yang kemaren ketemu gue ditoko buku nih Al” Roy mengutarakan perasaannya. “Lah, kalau lo penasaran sama tuh cewek kenapa gak kenalan aja sih Roy” Aldi ngasih pendapat ke Roy. “Gue emang udah mau tanya namanya, tapi gak keburu, dia udah pergi duluan” Roy jawab. “Ciri-cirinya gimana tuh cewek, siapa tau anak sini juga, dan siapa tau gue kenal” Aldi tanya ke Roy. “Cirinya itu, tingginya sekitar segini gue deh, rambutnya pendek, putih, terus manis, dia kayaknya pemalu deh” Roy menyebutkan cewek yang bertemu dia ditoko buku itu. “Kayaknya gue tau tuh siapa cewek yang lo maksud” Aldi mikir. “Siapa-siapa?!” Roy shock!. “Kalau gak salah dia adeknya si Kak Niva, lo tau kan Kak Niva? Alumni sini” Aldi mengutarakan yang dia tau. “Tau Al! terus-terus?” Roy penasaran. “Iya dia sama persis tuh ciri-cirinya sama yang lo sebutin tadi, namanya kalau gak salah Riva! Iya Riva!” Aldi sambil teriak. “Hutsssss Aldi! Serius lo? Bisa lo kenalin gue sama si Riva itu, gue penasaran nih!” Roy ngebet banget pengen tau tuh cewek. “Yaudah, sekarang kan ada kompetisi, pasti si Kak Niva ada, nah kita Tanya aja ke dia, oke!” Aldi langsung punya ide. “Oke! Ayok ayok cabut!” Roy girang. 

Roy dan Aldi nyari Kak Niva, yaitu kakaknya Riva, lagi berjalan-jalan nyari dan akhirnya ketemu juga sama Kak Niva. “Kak! Kak Niva!” Aldi memanggil Kak Niva. “Yap! Kenapa? Ada apa?” Kak Niva kaget. “Gue mau nanya nih tentang adek lo yang pernah lo certain itu!” Aldi nanya dengan terburu-buru. “Maksud lo Riva?” Kak Niva nanya ke Aldi. “Iya lah! Siapa lagi adek lo, nih temen gue Roy kenal kan lo?” Aldi ngenalin Roy ke Kak Niva. “Hey Roy, elo itu.. hm hm kapten futsal! Ya kan?” Kak Niva kenal Roy. “Haha masih inget aja lo kak sama gue, adek lo kelas brp?” Roy nanya ke Kak Niva. “Iya dong inget kita kan akrab bro! Adek gue kelas XI-IPS 1, kenapa emang?” Kak Niva bingung. “Gue mau ketemu adek lo bentar boleh? Bentar aja” Roy makin ngebet banget pengen ketemu Riva. “Yaudah bentar gue telepon dulu” Kak Niva nyoba telepon Riva. Saat Kak Niva selesai telepon Riva, ternyata teleponnya gak aktif. “Sorry nih hpnya gak aktif, gue cabut dulu yaaa bye” Kak Niva langsung pergi. “Kak hey kak yeee si Kak Niva kebiasaan nih! Mungkin belom jodoh kali ya” si Roy ngedumel. “Yaudah lah siapa tau nanti juga ketemu, yok ke kelas” Aldi ngajak Roy ke kelas. 

Saat bel pulang berbunyi para murid keluar sekolah, Riva, Tita, dan Indah rencananya mau ke toko buku. “Toko buku yuk!” Indah ngajak temen-temennya. “Ayokkkk!! Gue mau beli majalah” Tita nyaut. “Yaudah yuk, eh tp gue gak bawa mobil naik taksi aja yuk!” Riva nyaut. “Yaudah yuk yuk!” Indah nyaut. Riva dan temen-temennya pergi ke toko buku dengan naik taksi. Saat itu digerbang sekolah ada Roy dan Aldi yang rencananya juga mau ke toko buku. “Aldi, temenin gue ke toko bku yuk, gue mau beli majalah motor” Roy ngajak Aldi. “Ayok ayok, kita konfoi aja ya” Aldi semangat banget. “Oke yuk capcus!” Roy langsung ngegas motor menuju toko buku.

Tiba ditoko buku Riva dan teman-temannya, mulai ribet kesana kemari nyari buku yang dipengenin. “Riv, gue sama Indah ke loker majalah ya, lo tunggu sini oke!” Tita dan Indah pergi ke loker majalah, si Riva mau ke loker novel sendirian kasihan ya. “Ehhhh!! Gue sama siapa?” Riva teriak. “Lo sendiri dulu yayaya!” Indah teriak. “Yah, masa gue sendiri sih, tega amat deh” Riva ngedumel. Tak lama kemudian ada Roy dan Aldi yang baru datang. “Yuk kita ke loker majalah bro!” Roy ngajak Aldi. “Siip yok!” Aldi dan Roy bergegas ke loker majalah.

Saat Roy dan Aldi lagi nyari-nyari majalah, mereka ketemu sama Tita dan Indah karena memang mereka udah saling kenal walaupun beda kelas. “Tita? Indah?” Roy kaget ngeliat mereka ada ditoko buku yang sama. “Roy!!!! Aldi!!!!” Tita dan Indah langsung berpelukan dengan Roy dan Aldi. “Waw! Kita ketemu loh! Haha” Aldi seneng. “Alah lebay lo Al, setiap hari kita juga ketemu mereka” Roy nyaut. “Haha, eh tolong ambilin majalah yang diatas sana dong gue gak nyampe” Tita minta tolong ke Roy buat ngambilin majalah yang tempatnya tinggi banget. “Oke siip” Roy. Saat Roy ngambilin majalah buat Tita tiba-tiba Riva datang, tapi Roy gak liat, Aldi dan Indah juga gak ngeliat. “Tita!!! Ih lo ya tega amat sama gue, ninggalin sendirian, gue udah kayak kambing conge tau!” Riva ngomel-ngomel ke Tita. “Haha, udah udah ya maafin dong cuyung maafin ya hehe” Tita ngerayu Riva biar gak ngedumel terus. “Ihhh! Lo tuh ya! Yaudah gue ke sana lagi, awas lo ya kalau gak nyamperin gue, bilangin Indah juga Ta!” Riva masih ngedumel. “Oke yaudah sana-sana” Tita menyuruh Riva pergi. Hampir ketemu sama Roy tapi, gak ngeliat, saat Riva pergi Roy baru selesai ngambilin majalahnya Tita. “Nih, majalahnya Ta” Roy ngasih majalah itu ke Tita. “Oke thanks Roy” Tita senyum. “Yap sama-sama, hm tadi siapa Ta?” Roy nanya ke Tita. “Dia temen gue” Tita jawab sambil nunjuk ke arah Riva pergi tadi. “Oh, kirain gue siapa, yaudah samperin Aldi sama Indah yuk” Roy ngajak Tita nyamperin Aldi dan Indah yang lagi asik ngobrol. 

Selesai berbelanja buku dan ngobrol bareng, Tita, Indah, Roy, dan Aldi menuju ke parkiran, kasihan Riva dari tadi sendirian aja diparkiran nungguin Tita dan Indah yang kelamaan. “Aduuh mereka mana sih! Ditungguin diloker novel lama, ditungguin disini? Makin lama! Aduuhh mana sihhh!” Riva ngedumel. Riva ngedumel terus sangking lamanya nungguin Tita dan Indah. Tak lama kemudian mereka datang tapi si Riva udah masuk ke taksi duluan jadi gak sempet ngeliat Roy dan Aldi lagi. “Yaudah hati-hati ya kalian!!” Tita teriak ke Roy dan Aldi. “Woy! Lo gak inget gue! Kemana aja lo!” Riva ngomel-ngomel. “Aduh Riv, maaf tadi itu kita…” Indah mencoba menjelaskan ke Riva, tetapi Riva udah terlanjur kesel. “Hm! Bodo! Udah ayok mau pulang gak? Kalau gak mau yaudah, pak jalan” Riva ninggalin Indah dan Tita. “Eeeehh Riva tungguin!! Aduhh gimana nih!” Indah bingung. “Ngapa Ndah?” Tita nanya ke Indah. “Ih elo sih kelamaan ngobrolnya tadi, Riva marah tuh sama kita” Indah ngejelasin. “Hah! Sekarang mana tuh anak?” Tita kaget. “Ya udah pulang duluan, dia kesel, kasian tau Ta” Indah merasa bersalah banget sama Riva. “Yaudah besok kita jelasin, paling dia Cuma ngambek aja, tuh ada taksi yuk pulang” Tita dan Indah akhirnya pulang.

Besoknya hari sabtu malam tiba, rencananya Tita sama Indah mau ke rumah Riva, pengen ngejelasin tentang kemaren. Sampai dirumahnya Riva. “Assalamualaikum, permisi” Indah mengucap salam sambil memencet bel. “Waalaikumsalam” Kak Niva membuka kan pintu. “Permisi kak, Rivanya ada?” Indah nanya ke Kak Niva. “Ada kok, sebentar ya gue panggilin dulu” Kak Niva manggil Riva “Riiivvvvaaa, ada temennya tuh!”. “Iya kak, suruh tunggu sebentar!” Riva nyaut dari kamarnya. “Tunggu disini dulu ya, duduk aja dulu” Kak Niva menyuruh Tita dan Indah menunggu. “Iya kak makasih” Indah senyum.

Lima menit menunggu akhirnya Riva nongol juga. “Hey Riv” Tita senyum. “Eh kalian hehe” Riva nyengir. “Maafin kita soal kemaren ditoko buku, kita gak ada niat ninggalin lo apa lagi bikin lo nunggu kelamaan” Tita ngejelasin. “Yaudah guys, gue kemaren cuma ngambek aja kok, abisnya kalian tega banget” Riva cemberut. “Yaudah, sekarang kita baikkan deh hehe” Indah ngerangkul Tita dan Riva. “Love you guys!” Riva sambil memeluk Tita dan Indah. “OH iya oh iya!” Tita shock. “Kenapa Ta?” Riva dan Indah bingung. “Malam ini kan ada pesta dansa Disekolah!” Tita shock. “Oh iya tuh ayok-ayok kita dandan yang cantik terus nanti dapet pacar deh disana haha!” Indah nyaut. “Ih gue kan males dandan menor” Riva gak suka sama usul itu. “Riva sayang, kita gak bakalan dandan menor kita dandan apa adanya aja, yang penting kita dateng, betul gak tuh?” Tita ngasih saran. “Betul!” Indah nyaut. “Ya tapi kan, gue males dateng ke pesta begituan, paling disana cuma diri gak jelas, kan capek” Riva tetep gak mau. “Ayolah Riv, dateng ya, nanti lo bakalan gue dandanin paling cantik, ya pleaseee???” Indah ngerayu Riva. “Yaudah deh gue ikut, tapi jangan ribet-ribet dandanya!” Riva mau ikut. “Oke siip bos!” Tita senyum.

Dikamar Riva, lagi pada sibuk dandan buat pesta dansa disekolah malam ini. “Ih udah dong, ini tuh menor banget!” Riva ribet didandanin. “Riva bentar-bentar, ini tuh gak menor, nah udah selesai cantik loh kamu beb muaach haha!” Indah ngeledek. “Ih lo tuh ya ngeledek aja deh!” Riva cemberut. “Enggak kok enggak tapi beneran kok lo cantik, Ta! Riva cantik kan?” Indah ngerayu Riva. “Cantik ko Riv, serius gue gak bohong” Tita nyaut. “Beneran ya?” Riva senyum malu. “Iya sayang, yaudah gih pakai gaunnya” Tita suruh Riva pakai gaunnya. Selesai mereka berdandan mereka menuju ke pesta itu dengan naik mobilnya Riva.

Sampainya dipesta itu, si Riva ribet sama sepatunya. “Aduh, ini tingginya berapa sih?” Riva ribet banget. “Cuma 7 cm kok” Indah nyaut. “Gue gak biasa nih” Riva sambil benerin sepatunya. “Yaudah nanti lo juga biasa, ayok masuk masuk, udah mulai tuh pestanya” Tita sambil gandeng Riva.

Saat masuk ke aula, tempat dimana pesta itu diadakan, Riva, Indah, dan Tita diberikan topeng, memang diwajibkan dipesta itu memakai topeng. Saat menuju ke sebuah panggung, Riva terjatuh karena tidak biasa memakai sepatu seperti itu, dan saat Riva jatuh, dibantu oleh seorang cowok. “Hm, kamu gak apa-apa? Sini aku bantu J” Seorang cowok yang membantu Riva. “Iya makasih J” Riva tersenyum malu. Riva merasa kalau dia pernah ketemu cowok itu tapi dia gak tau namanya. Tiba-tiba cowok itu memberi dia sebuah mawar merah, dan berkata. “Boleh buka topeng kamu?”. “Iya-iya” Riva membuka topengnya dengan perlahan. Saat membuka topengnya, ternyata cowok itu kenal sama Riva. “Kamu? Kamu kan yang gak sengaja aku tabrak ditoko buku itu” Ternyata cowok itu Roy yang selama ini mencari Riva. “Iya betul, kamu sekolah disini juga?” Riva shock tp salting. “Iya, kamu Riva ya? Anak kelas XI-IPS 1?” Roy nanya ke Riva. “Iya, kok kamu tau sih?” Riva bingung. “Aku tau dari kakak kamu, waktu itu aku nanya-nanya tentang kamu, abisnya aku penasaran sama kamu, oh iya aku Roy J” Roy sambil melambaikan tangannya ke Riva. “Nama kamu Roy, salam kenal J” Riva malu-malu saat bersalaman dengan Roy.

Dan akhirnya Roy dan Riva saling PDKT. Awal dari toko buku akhir dipesta yang meriah ini mereka dipertemukan. Itu cerpen saya, maaf jika ada kata-kata kurang baik, terimakasih telah membaca

Kenangan Yang Hilang

  Hujan turun saat aku sampai di Bandara Soekarno Hatta. Aku duduk di kursi tunggu, menunggu Papa menjemputku. Sekitar sejam lebih aku menunggu. Aku juga tampak bosan. Akhirnya kuputuskan untuk berjalan keliling Bandara. Saat akan berdiri, tiba-tiba ada yang memegang pundakku. Aku langsung berbalik badan. Kulihat lelaki seumuran denganku tersenyum ramah kepadaku. “Mbak Vega ya?” tanyanya ramah. Kemudian aku mengangguk menjawab pertanyaan itu. “Saya supirnya Pak Broto, maaf lama menunggu, Jakarta macet, Mbak. Mari saya anter ke mobil” ucapnya lagi. Kemudian lelaki itu berjalan duluan kearah parkiran diikuti denganku.

   Sesampainya di rumah, Mama dan Papa menyambutku dengan gembira. Bukannya aku tidak senang, tapi kali ini aku benar-benar capek. Perjalanan Amerika-Jakarta cukup membuatku lelah. Duduk berjam-jam membuatku ingin segera berbaring di kamar. Mama dan Papa mengerti dan segera mengantarku ke kamar tidurku dulu. Kemudian mereka segera pergi dan menyuruhku istirahat penuh. Kulihat kamarku ini tidak berubah. Hanya sprainya saja yang berubah warna. Tiba-tiba, aku ingat lagi wajah lelaki yang mengaku supir Papa itu. Umurnya padahal sama denganku, tapi kenapa dia malah bekerja? Apa dia tidak kuliah? Tapi kenapa? Apa dia tidak punya uang?, aku terus bertanya-tanya dalam hati.

   Tiba-tiba saja aku melihat lelaki itu dari dalam kamar. dia sedang ada di halaman samping rumahku. Tawa lelaki itu... mengingatkanku pada seseorang saat kecil dulu. Tapi siapa? Apa mungkin aku saja yang terlalru berlebihan? Kenapa juga aku melihat lelaki itu? Tidak menarik sama sekali! Ucapku dalam hati. Kemudian aku menutup gorden jendela kamarku dan berbaring di kasurku yang empuk. Tiga bulan lagi aku akan kembali ke Amerika. Hemm, waktu itu terasa sangat singkat. Aku masih kangen sekali dengan Indonesia. Aku pun memejamkan mata dan tidur.

   Dua bulan berlalu dengan begitu cepat. Aku dan supirku, yang bernama Roni, kini juga semakin dekat. Ternyata Roni ini orang yang sangat asik untuk diajak ngobrol. Dia berilmu pengetahuan yang luas. Bahkan ada yang aku tidak tahu, tapi dia tau. Semakin lama aku mengenalnya, semakin nyaman aku ada disampingnya. Setiap dekat Roni, aku merasa memang sudah kenal dekat dengannya. Sampai akhirnya, aku tahu bahwa aku jatuh cinta pada supirku sendiri. Tapi aku merasa aku tidak salah menyukainya. Karena aku selalu merasa dekat dengannya dari dulu. Jauh sebelum aku di Amerika. Ada apa ini?

   Hingga malam itu, Roni pamit pulang kampung karena ibunya sakit keras. Karena bosan di rumah, akhirnya aku meminta orangtuaku mengijinkan aku ikut dengan Roni ke kampungnya. Aku ingin menikmatik pemandangan disana. Karena Roni bilang, di kampungnya masih banyak hamparan sawah. Tadinya Mama tidak mengijinkanku. Dia takut aku kenapa-napa. Tapi, setelah aku bilang Roni akan menjagaku, akhirnya Mama setuju. Aku pun akhirnya ikut Roni ke kampungnya.

, tapi ak

   Sekitar jam lima pagi aku sudah sampai dikampungnya Roni. Baru jam lima saja, banyak penduduk yang sudah beraktifitas. Kebanyakan petani sudah mulai turun ke sawah. Benar sekali. Kampung Roni benar-benar indah pemandangannya. Mataku ini disajikan pemandangan alam yang luar biasa. Tiba-tiba aku teringat, sepertinya dulu aku pernah melihat pemandangan seperti ini. Setelah kupikir-pikir, mungkin itu hanya bayanganku saja.

   Rumah Roni, sama dengan rumah penduduk lainnya. Tidak kecil dan tidak besar. Saat disuruh menemui ibunya, aku lebih memilih untuk duduk di teras rumahnya. Adik perempuan Roni segera membuatkan minuman untukku.

   “Mbak ini siapa?” tanya adik Roni itu. “Saya majikannya Roni”jawabku ramah. Adik Roni hanya berOh kemudian masuk ke dalam rumahnya. Roni bilang hanya seminggu kita disini. Sebenarnya, aku ingin sekali berlama-lama disini tapi, itt tidak mungkin. Roni tidak bisa meninggalkan kuliah dan pekerjaannya. Aku juga tidak mungkin meninggalkan Mama dan Papa. Tujuanku kembali ke Indonesia kan bukan untuk ini. tujuanku untuk oragtuaku. Tapi sekarang, aku malah meninggalkan mereka lagi. Tapi tidak apa-apa, walau begitu aku senang berada di kampung Roni ini.

   Setelah beberapa hari disini, aku jadi semakin akrab dengan Roni. Dia mengajakku bertani, mengambil air di sumur, memeras susu sapi dan lain-lain. Aku juga semakin terbiasa dengan pekerjaan itu. Melihat Roni.. aku kembali melihat masa kecilku yang.. aku juga sebenarnya tidak ingat dengan masa kecilku dulu. Tapi sepertinya, aku sudah tidak asing lagi dengan semua ini. Roni, ibunya, kampung ini, kegiatan-kegiatan ini.. benar-benar tidak asing bagiku. Aku sendiri juga bingung dengan apa yang kurasakan. Apa sebenarnya ini? tanyaku dalam hati.

   Sekarang adalah hari terakhirku dan Roni ada di kampung ini. malamnya, Roni mengajakku ke suatu tempat. Tempat itu.. juga tidak asing bagiku. Danau dengan berjuta kunang-kunang ini, sangat jarang ditemukan di Jakarta. Malah aku yakin, tidak ada tempat seindah ini di Jakarta. Kemudian Roni membawaku ke sebuah pohon yang besar. Pohonnya terlihat sudah berumur. Disana ada tulisan Roni Dan Vega Forever. Aku terkejut dengan ukiran tulisan itu. Aku tidak pernah mengukir nama itu di pohon. Sama sekali tidak pernah. Tapi, kenapa ada tulisan itu? Namaku dan Roni? Ada apa sebenarnya ini?

   Kemudian Roni mengajakku duduk di sebuah batu besar. Roni memulai percakapan.

“Kamu tau kenapa ada tulisan nama kita di pohon itu?”tanyanya sambil menunjuk kearah pohon besar tadi. Aku hanya menggeleng bingung.

   “Dulu.. waktu kita kecil, kamu pernah tinggal disini. Pak Broto adalah juragan sawah disini. Sawah yang kamu liat itu.. sebenarnya kebanyakan punya kamu. Saat kamu SMA, kamu dan keluargamu pindah ke Jakarta. Mungkin Pak Broto ingin anak semata wayangnya ini sekolah sebaik mungkin. Makanya dia pndah ke Jakarta” jelas Roni. Aku semakin bingung dengan penjelasan Roni.

   “Waktu kita SMP, kita ngukir nama kita di pohon itu. Dan di tempat inilah pertama kita bertemu dan berpisah. Aku yakin, aku mikir kampung ini tidak asing lagi bagi kamu kan? Karena kamu pernah ada disini” sambung Roni. Aku hanya menganga kaget mendengar ucapan Roni.

   “Tapi, kenapa aku nggak bisa nginet masa kecil itu? Kampung ini emang nggak asing lagi bagi aku, tapi aku nggak bisa inget tempat ini, Ron” tanyaku bingung pada Roni. Roni tersenyum padaku.

   “Waktu kita kelas tiga SMP, sesuatu terjadi sama kamu. Kamu kecelakaan dan dokter bilang, kamu nggak bisa nginget masa yang udah dulu banget. Aku sedih banget, Ga. Karena aku itu kan masa lalu kamu dulu. Apalagi saat aku tau ternyata kamu sekolah di Amerika. Saat itu.. aku bener-bener ngerasa kehilangan kamu. Sampai akhirnya aku ke Jakarta dan kerja di rumah kamu. Disana aku selalu liat foto-foto kecil kamu. Mama kamu juga majang foto saat kita berdua. Kita berpelukan sambil tertawa. Kita bahagia waktu itu” jawab Roni tersenyum bahagia.

   Aku mulai ngerti dengan semua ini. roni.. pantes saja aku sudah tidak asing lagi dengannya. Ternyata.. dialah teman baikku sejak kecil. Kemudian aku tertawa. Mengingat betapa culunnya pasti aku saat mengukir tulisan di pohon itu. Kita berdua masih belum mengerti sama sekali apa arti tulisan itu.

   “Setelah pindah, aku juga ngerasa ada yang hilang, Ron. Sampe sekarang pun, aku nggak pernah pacaran sama orang lain. Karena aku belum nemuin cinta aku. Tapi... setelah dekat kamu, ternyata aku nyaman. Dan ternyata.. kamu cinta aku, Ron” ucapku malu-malu. Kemudian Roni memelukku. Pertama aku kaget dengan pelukan itu. Tapi, pelukan itu yang selama ini aku nantikan.

   Dua bulan lebih, aku berada di Jakarta. Setelah pulang dari kampung, aku menceritakan semuanya pada Mama dan Papa. Mereka berterima kasih pada Roni karena telah mengingat kembali masa yang telah hilang dari ingatanku. Akhirnya mereka bersedia menanggung biaya kuliah Roni dan menyuruh Roni fokus pada kuliahnya saja. Biaya berobat ibuya juga ditanggung denga orangtuaku. Aku dan Roni juga semakin dekat.

   Hingga akhirnya, aku harus kembali ke Amerika. Sedih hatiku meninggalkan semuanya termasuk Roni. Sahabat baikku dari kecil itu... aku harus meninggalkannya. Tiba-tiba aku merasa separuh hatiku hilang lagi. Meninggalkan Roni.. bukan ini yang ku mau. Tapi apa dayaku? Meninggalkannya memang sudah harus kulakukan. Aku sendiri yang meminta meneruskan study di Amerika.

   Roni dan kedua orangtuaku mengantar aku sampai Bandara Soekarno Hatta tempat pertama kali aku bertemu Roni dulu. Tangisan sudah pasti menghiasi suasana hari itu. Aku juga memeluk Roni. Aku benar-benar tidak ingin berpisah darinya. Tapi.. yasudahlah.

   “Nanti kita ketemu lagi kan?” tanyaku pada Roni.

   “Pasti! Aku janji sama kamu, aku nggak akan khianati cinta kita berdua” jawab Roni sambil membelai rambutku. Kemudian aku memeluk Roni lagi. Maaf Roni, untuk ingatan lupaku padamu dulu, ucapku dalam hati sambil menitikkan air mata.

   Dua tahun di Amerika, aku jadi benar-benar kangen sama Roni. Kira-kira sedang apa dia disana? Akhirnya aku putuskan untuk menulis surat padanya. Berharap dia akan cepat membalas surat kangenku ini padanya.

"Hari Terlarang"

 

     Kringgg kringgg kringgg bel sekolah berbunyi, tenda masuk sekolah. Raisa yang emang langganan kesiangan masih santai-santai berjalan mendekati gerbang sekolah diantar oleh kakaknya.

“Udah masuk ya Sa?” tanya Isar, kakak Raisa

“Iyaaaa, pokokknya ade gak mau tau! Kakak harus ngasih alasan ke guru yang ada di kelas ade. Biar ade bisa belajar”

“Yaaaaaaaaa. Kasian banget ya, baru juga minggu kemarin MOS, udah dapet point gara-gara kesiangan”

   Sesampainya di kelas Raisa, Isar memberikan penjelasan secara detail kepada guru yang sedang mengajar di kelas Raisa. Syukurnya Raisa tidak mendapatkan point tambahan dari guru tersebut.

   Itulah kegiatan Raisa selama pagi hari. Bangun pukul 05.00 dan pergi ke sekolah pukul 06.30 diantar oleh kakaknya. Emang sih Raisa kesiangan gara-gara diantar oleh kakanya. Tapi mau gimana lagi? rumah Raisa sangat jauh dari sekolahnya. Jadi gak ada ojej gratis lagi selain kakaknya. Meskipun harus selalu telat kalau datang ke sekolah. Tapi meskipin Isar adalah penyebab utamanya Raisa kesiangan, Isar adalah sosok kakak yang sangat perhatian sama Raisa. Isar selalu membantu PR Raisa, ngebuatin makan kalau di rumah gak ada siapa-siapa. Baik deh pokokknya. Raisa sendiri adalah remaja perempuan yang cinta banget sama musik. Raisa bisa memainkan berbagai macam alat musik. Yang luar biasanya lagi Raisa belajar sendiri alat musik itu. Wajar aja sih karena ibu dan bapaknya juga cinta sama musik. Dibalik semua itu ada juga yang Raisa benci. Perpisahan. Satu kata yang sangat dibenci oleh Raisa. Ia tidak menginginkan hal itu.

   Saat pulang sekolah, Raisa kaget melihat kakanya mengemas barang di kamarnya. Hal yang memang tidak biasa Isar kerjakan, karena menurut Raisa kakakya itu paling tidak bisa jika disuruh beres-beres. Ternyata Isar harus pergi kuliah ke Australia besok pagi, dan menetap di Australi selama 3 tahun.

   Dari Raisa pulang sekolah sampai pukul 23.00, Raisa dan Isar menghabiskan waktu bersama. Apapun yang mereka lakukan pada hari itu akan menjadi kenangan yang akan Raisa ingat. Ibunda mereka tidak marah ketika mengetahui anak-anaknya terjaga kurang lebih 12 jam. Karena kapan lagi kedua anaknya itu dapat seperti itu. Tiga tahun yag akan datang Raisa sudah lulus SMA, dan akan melanjutkan kuliah ke luar negeri. Dan mungkin Isar sudah sibuk dengan pelamaran kerja atau mungkin Isar sudah kerja.

***

   Pagi-pagi sekali Raisa bersiap untuk mengantar kakaknya ke bandara, sebenarnya Raisa tidak mau melihat kakaknya pada pagi hari itu, tapi karena ini adalah pertemuan terakhir Raisa dengan kakaknya yang akan pergi kuliah selama 3 tahun, terpaksa Raisa ikut. Di bandara Isar memberikan jam tangannya kepada adiknya.

“Sa, simpen ini yaaa. Jangan kangen deh. Terus jangan cengeng yaa adikku sayang. Jam tangan ini berputar gak akan kerasa kok. Tau-tau kakak lo ini udah ada di Indonesia lagi dan bisa main sama adiknya lagi” ucap Isar di bandara. Raisa hanya bisa menerima jam tangan tersebut tanpa berkata apapun. Setelah pesawat terbang, Raisa pergi ke sekolah dengan mata yang masih bengkak.

   “Baru aja perpisahan di SMP, masa kakak gue udah ninggalin gue ke Australi?” ucap Raisa kepada teman sebangkunya.

“Sa, setiap pertemuan itu pasti ada perpisahan. Tenang aja, raga lo sama kakak lo emang pisah, tapi jiwa lo dan kakak lo gak akan pisah Saaa. Percaya deh sama gue” kata Riri.

   Dari situ Raisa baru menyadari banwa sebenarnya perpisahan itu bukan ajang untuk menangisi keadaan, melainkan ajang untuk melatih kedekatan batin. Menurut Raisa perpisahan itu sangat terlarang tapi tetap saja meninggalkan kesan yang sangat dalam.

"Persahabatan Terlarang"


   Sejak pertemuan itu, aku dan Devan mulai bersahabat. Kami bertemu tanpa sengaja mencoba akrab satu sama lain, saling mengerti dan menjalani hari-hari penuh makna. Persahabatan dengan jarak yang begitu dekat itu membuat kami semakin mengenal pentingnya hubungan ini.

   Tak lama kemudian, aku harus pergi meninggalkannya. Sesungguhnya hatiku sangat berat untuk ini, tapi apa boleh buat. Pertemuan terakhirku berlangsung sangat haru, tatapan penuh canda itu mulai sirna dibalut dengan duka mendalam.

“Van maafkan aku atas semua kesalahan yang pernah ku lakukan, ya.” Kataku saat ia berdiri pas di depanku.

“kamu gak pernah salah Citra, semua yang udah kamu lakukan buat aku itu lebih dari cukup.”

“pleace, tolong jangan lupain aku, Van”

“ok, kamu nggak usah khawatir.” Sesaat kemudian mobilku melaju perlahan meninggalkan sesosok makhluk manis itu.

   Ku lihat dari dalam tempatku duduk terasa pedih sangat Kehilangan. Jika nanti kami dipertemukan kembali ingin ku curahkan semua rasa rinduku padanya. Itu janji yang akan selalu ku ingat. Suara manis terakhir yang memberi aku harapan.

  Awalnya persahabatan kami berjalan dengan lancar, walau kami telah berjauh tempat tinggal. Pada suatu ketika, ibu bertanya tentang sahabat baruku itu.

“siapa gerangan makhluk yang membuatmu begitu bahagia, Citra?” tanya ibu saat aku sedang asyik chatingan dengan Devan.

“ini, ma. Namanya Devan. Kami berkenalan saat liburan panjang kemarin.”

“seganteng apa sich sampai buat anak mama jadi kayak gini?”

“gak tahu juga sih ma, pastinya keren banget deh, tapi nggak papah kan, Ma aku berteman sama dia.?”

“Apa maksud kamu ngomong kayak gitu?”

“kami berbeda agama, Ma”

“hah??,” sesaat mama terkejut mendengar cerita ku. Tapi beliau mencoba menutupi rasa resahnya. Aku tahu betul apa yang ada di fikiran mama, pasti dia sangat tidak menyetujui jalinan ini. Tapi aku mencoba memberi alasan yang jelas terhadapnya.

Sehari setelah percakapan itu, tak ku temui lagi kabar dari Devan, aku sempat berfikir apa dia tahu masalah ini,,? Ku coba awali perbincangan lewat SMS..

“sudah lama ya nggak bertemu? Gimana kabarnya nech,,? “

   Pesan itu tertuju kepadanya, aku masih ingat banget saat laporan penerimaan itu. Berjam-jam ku tunggu balasan darinya. Tapi tak ku lihat Hp ku berdering hingga aku tertidur di buatnya. Tak kusangka dia tak membalas SMS ku lagi.

Tak kusangka ternyata mama selalu melihat penampilan ku yang semakin hari semakin layu.

“citra, maafkan mama ya, tapi ini perlu kamu ketahui. Jauhi anak itu, tak usah kamu ladeni lagi.” Suara mama sungguh mengagetkan ku saat itu. Ku coba tangkap maknanya. Tapi sungguh pahit ku rasa.

“apa maksud mama?”

“kamu boleh kok berteman dengan dia, tapi kamu harus ingat pesan mama. Jaga jarak ya, jangan terlalu dekat. Mama takut kamu akan kecewa.”

“mama ngomong paan sih,? Aku semakin gak mengerti.”

“suatu saat kamu pasti bisa mengerti ucapan mama” mamapun pergi meninggalkan ku sendiri.. Aku coba berfikir tenteng ucapan itu. Saat ku tahu jiwa ini langsung kaget di buatnya.. tak terasa tangispun semakin menjadi-jadi dan mengalir deras di kedua pipiku. Mama benar kami berbeda agama dan nggak selayaknya bersatu kayak gini. tapi aku semakin ingat kenangan saat kita masih bersama.

   Satu tahun telaj berlalu, bayangan tentangnya masih teikat jelas di haitku. Aku belum bisa melupakannya. Mungkin suatu saat nanti dia kan sadar betapa berharganya aku nutuknya.

   Satu harapan dari hatiku yang paling dalam adalah bertemu dengannya dan memohon alasannya mengapa ia pergi dari hidupku secepat itu tanpa memberi tahu kesalahanku hingga membuat aku terluka.

   Pernah aku menyesali pertemuan itu. Tapi aku menyadari betapa berartinya ia di hidupku. Canda tawa yang tinggal sejarah itu masih terlihat jelas di benakku dan akan selalu ku kenang menjadi bumbu dalam kisah hidupku.

   Devan, kau adalah sahabat yang paling ku banggakan. Aku menunggu cerita-ceritamu lagi. Sampai kapanpun aku akan setia menunggu. Hingga kau kembali lagi menjalani kisah-kisah kita berdua.


TAMAT

Hope and Prayer to be Real

AKU MENGAGUMIMU

Aku begitu kagum akan kesopananmu dalam bertutur kata, bukan kagum pada kepintaranmu dalam merangkai berkata-kata.

Aku begitu terpesona akan keindahan budi pekertimu dalam pergaulan, bukan terpesona pada ketampanan dan keelokan paras rupamu.

Aku begitu tertarik akan keteguhanmu dalam menjaga iman dan ahlak mu, bukan tertarik pada bagus dan mahalnya pakaian yang dikenakanmu.

Hope and Prayer to be Real


Aku begitu terpana akan kesederhanaan yang ada dalam setiap penampilan keseharianmu, bukan terpana pada kekayaan yang ada padamu.

Jika aku bertandang jarang kita berpandang, andai saja dibolehkan, andai saja diijinkan, andai saja ditakdirkan.

Betapa inginnya aku selalu menjagamu, betapa inginnya aku selalu melindungimu, betapa inginnya aku selalu memuliakanmu, betapa inginnya aku memilikimu.

Dan betapa inginnya aku menjadikanmu Imam hidupku.

Kan kupinta kepada-Nya, kan kumohon dalam sujudku, kan kuharap dalam setiap doaku.

Semoga kita dipertemukan dalam sebuah ikatan mulia, bersama merajut dalam sebuah pelaminan.

Merenda senyum dan tawa, dalam suka, dalam duka. Untuk saling menyempurnakan ibadah kita, untuk mengharap Ridha-Nya.



For a prince That 's always my idol initials name is ***MAT


"Ketulusan"

Pria : aku suka kamu
Wanita : aku tak pantas untukmu

Pria : knapa?
Wanita : engkau dari kalangan terpandang, sedang aku bukan siapa-siapa..

Pria : di hadapan Allah, hanyalah orang yg taqwa yg dimuliakan
Wanita : engkau pintar, juga banyak yang suka

Pria : tapi aku tidak suka, ku tdk membutuhkan mreka
Wanita : aku tdk faham tentang ilmu agama

Pria : kita bisa belajar mendalaminya bersama nanti
Wanita : aku tdk cantik sperti mereka

Pria : Allah lebih menyukai wanita yang cantik akhlaknya
Wanita : engkau ini kenapa? sudah ku katakan bahwa kita banyak perbedaan

Pria : perbedaan akan membuat kita saling melengkapi
Wanita : engkau terlalu sempurna untuk ku

Pria : aku hanya akan merasa sempurna jika engkau di sisi ku
Wanita : cukup, aku tak mau mendengar ucapan mu lagi!

Pria : Apakah yang bisa melunakan hati mu kepada ku?
sekotak perhiasan ataukah seribu bunga...
Wanita : tak perlu banyak patah kata denganku karena ku takut
itu hanya gombalanmu saja.. langsung saja temui Ayah ku tuk
meminta doa restu!

Pria : Mengangguk dengan tersenyum.!

Pesan moral : Cintailah seseorang apa adanya, bukan karena paras,harta dan kedudukan. Tapi dengan ketulusan hati.

"Kelak akan Indah (:

10 februari 13 MS :*
 
Belajar untuk MELEPASKAN SESEORANG YANG BUKAN JODOH KITA ?

(-̩̩̩-̩̩̩_-̩̩̩-̩̩̩) 

Disaat kamu ingin melepaskan seseorang..ingatlah pada saat kamu ingin mendapatkannya..

Disaat kamu mulai tidak mencintainya…in­gatlah saat pertama kamu jatuh cinta padanya..

Disaat kamu mulai bosan dengannya…ingatlah selalu saat terindah bersamanya
Disaat kamu ingin menduakannya…ba­yangkan jika dia selalu setia,Saat kamu ingin membohonginya…ingatlah disaat dia jujur padamu,.Maka kamu akan merasakan arti dia untukmu..Jangan­sampai disaat dia sudah tidak disisimu,Kamu baru menyadari semua arti dirinya untukmu..

Yang indah hanya sementara,yang abadi adalah kenangan,yang ikhlas hanya dari hati,Yang tulus hanya dari sanubari..Tidak­ mudah mencari yang hilang,Tidak mudah mengejar impian,Namun yg lebih susah mempertahankan yg ada Karena walaupun tergenggam bisa terlepas juga..Ingatlah pada pepatah,“Jika kamu tidak memiliki apa yang kamu sukai,maka sukailah apa yang kamu miliki saat ini”

Belajar menerima apa adanya dan berpikir positif….Hidup bagaikan mimpi,seindah apapun,begitu bangun semuanya sirna tak berbekas,Rumah mewah bagai istana,harta benda yang tak terhitung,kedudukan,dan jabatan yg luar biasa,namun…Ketika nafas terakhir tiba,sebatang jarum pun tak bisa dibawa pergi

Sehelai benang pun tak bisa dimiliki,Apalagi yang mau diperebutkan,Ap­alagi yang mau disombongkan..Maka jalanilah hidup ini dengan keinsafan nurani

Jangan terlalu perhitungan,jangan hanya mau menang sendiri,jangan suka sakiti sesama apalagi terhadap mereka yang berjasa bagi kita,Belajarlah tiada hari tanpa kasih,Selalu berlapang dada dan mengalah Hidup ceria,bebas leluasa…Tak ada yang tak bisa di ikhlaskan….Tak ada sakit hati yang tak bisa dimaafkan .Tak ada dendam yang tak bisa terhapus…

Ya Allah..
bila pendamping ku telah Engkau lahirkan,Gerakan hatinya tuk menuju hati ku,Pertemukanlah kami dalam sebaik-baiknya pertemuan tuk menuju Ridha-Mu..Karena Engkaulah yg berhak atas hati hamba2-Mu..Dan Engkau jua yg kuasa membolak balikannya..

Ya Rabb,bila dia jauh,dekatkanlah..Eratkan hati kami dalam ikatan kerana-Mu,tautkan hati ku dgn hatinya yg sama2 mengharap & mendamba sebuah keinginan menuju ridha-Mu..

Ya Allah....Pemilik cinta sejati,bila mana cintaku kau ciptakan utk dia..Tabahkan hatinya..Teguhkan imannya..Tegarkan penantiannya..

Ya Rabb...Sang Pemilik Hati..bila hati kami KAU ciptakan untuk dia,Penuhi hatinya dgn Kasih-Mu,Terangi langkahnya dgn Cahaya-Mu,Limpahkan kelapangan di kalbunya dgn kesabaran,Temani dia dalam kesepian..

Tiada tempat kami bersandar Selain pada-Mu..kami titipkan cinta kami pada-Mu untuknya..kami titipkan sayang kami pada-Mu untuknya..Kami titipkan rindu kami pada-Mu untuknya..Buatlah  cintaku bersama cintanya..Satukan hidup kami & hidupnya dlm Cinta-Mu..

Kami yakin bila saatnya sudah menghampiri,Pasti kebahagiaan itu kami dapati..Mohon beri kami kekuatan dan kesabaran dlm penantian kami..


"Doa terbaik selalu bersamamu walau ku tak di sampingmu lg" entahlah mungkin sekarang kita terpisah. suatu saat pasti akan bersama jika Allah menghendaki kita jodoh.Aamiiin

Ya ALLAH..kirimkan dia yg dpt membawa kebaikan,Baik bagi dunia kami,akhirat kami dan agama kami..Agar kami sama2 berjama'ah tuk tetap Menuju-Mu..bimb­inglah hati kami,Kuatkan hati kami..Penuhilah dengan Rahmat & kasih sayang-Mu..
Aamiin Yaa Rabbal'alamiin.



Salaam rinduku buatmu yang jauh disana. Semoga selalu mendapat yang terbaik
ƪ(‾ε‾“)ʃ 

Rabu, 05 Juni 2013

"Di tengah Hitam nampak Putih"



Ini sebuah Cerita Nyata yang sy angkat dari sesorang di suatu tempat. Nama di samarkan agar tidak merusak indentitas tersebut. terima kasih :)


"AKU SUDAH BERTAUBAT" ..

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Lia masih terus bergulat dengan laki-laki manapun. Dari orang kantoran sampai kuli bangunan Ia layani. Mereka bebas menikmati tubuh lia yang Indah, asalkan memiliki uang.

Seluruh warga kampung tersebut sudah muak dengan tingkah polah Lia, ya. Lia Amelia si Pelacur. Ia hanya dianggap sebagai biang kesialan di kampung. Tidak ada saudara yang bisa membujuk Lia untuk kembali ke jalan yang benar. Karena Lia tidak pernah mau menggubrisnya. Sebenarnya Lia anak yang baik, hanya karena disakiti pacarnya, yang menjadikan ia nekad, terjun dalam lembah hitam.

Seorang kawannya menunjukkan jalan terbaik melampiaskan dendam Lia pada laki-laki, pada keadaan yang kejam terhadapnya. Hari-harinya dilalui dalam pelukan laki-laki yang berbeda-beda, silih berganti.

Bertahun sudah waktu berlalu, Lia terjangkit penyakit kronis. Tidak seorang pun kawan, saudara, atau tetangga desa yang peduli padanya. Apalagi menengok melihat sakitnya.

Bahkan pas meninggalpun dianggap biasa saja. Layaknya kematian binatang. Lia tidak dikuburkan dengan layak. Orang kampungnya memang termasuk kolot. Jasadnya saja tidak boleh dikuburkan di Pemakaman desa.

Terkuburlah Lia, sang pelacur pada suatu tempat, di tanah kosong. Seorang teman Lia, sesama Pelacur, meratapi kematian Lia. Seorang diri.

Lima tahun sudah waktu berlalu dari saat itu. Saat penguburan Lia. Tidak seorangpun yang mengenang Lia. Lia hanyalah satu potret yang harus dirobek dari sejarah kampung, dari riwayat kampung yang teramat kolot. Yang masih menganggap kesalahan fatal, adalah hukuman seumur hidup bagi si pelaku. Apalagi bagi seorang lia, yang tidak berdaya apa-apa.

Lima bulan yang lalu kampung tersebut geger. Kampung di mana Lia terkubur dengan begitu saja, tanpa tata cara tanpa ritual. Sebuah proyek besar untuk Pembuatan jalan tol, kebetulan melewati kampung tersebut. juga melewati kuburan lia.

Buldozer yang memiliki kekuatan ratusan Ton, tidak mampu menembus tanah di mana Lia dikuburkan. Berkali-kali moncong bulldozer diarahkan, berkali pula orang terkesima. Karena tanah itu bagaikan batu karang yang teramat kokoh. Tidak tersentuh sama sekali. Namun saat di dengan gali dengan cangkul petani biasa, tanah itu begitu mudah dikeruk. Seakan tidak pernah terjadi keanehan apa-apa.

Semua mata terbelalak menyaksikan jasad yang masih membujur, dengan kondisi tubuh yang masih kelihatan segar, tidak seperti layaknya mayat yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Bau harum semerbak tercium dari jasad itu.

Harum yang lain dari parfum manapun. Harum yang belum pernah ada sebelumnya dibumi. Harum yang keluar dari jasad seorang Lia yang sudah terkubur lima tahun lamanya. Teman saya yang kebetulan sebagai mandor di situ, ikut kaget dan bingung juga. Semua warga gempar.

Oleh penduduk, dilacaklah keberadaan si jasad. Dari teman almarhum Lia yang masih menjalankan profesinya sebagai pelacur, terungkap bahwa sebenarnya, satu tahun sebelum kematiannya, Lia sudah bertaubat. Tapi taubat itu tidak pernah Lia ungkapkan kepada siapapun. Termasuk kepada teman akrabnya. Semua Lia curahkan pada buku hariannya. Tertulis lengkap.

Lia berusaha menjalankan semua perintahNya. Dari yang wajib dan yang sunah, bahkan semua yang sunah dia kerjakan. Lia menjalankan dengan Ikhlas. Buku harian itulah saksi utama semua ratapan dan jerit penyesalan seorang Lia, seorang Pelacur yang bertobat dengan diam-diam?

Semua mata berkaca-kaca. Terlihat begitu sedih dengan roman penyesalan yang jelas tergambar. Hari itu pemakaman Lia. Pemakaman kembali seorang (bekas) Pelacur yang pernah terhina begitu rupa.

Setelah terkubur selama lima tahun, Lia dimakamkan kembali dengan layak. Dimakamkan selayaknya pemakaman seorang manusia biasa. Diiringai doa-doa dan ratap penyesalan dari saudara dan warga kampung.

"Malaikat mulia di Dunia"

I B U
 
Ketika kita lapar, tangan ibu yang menyuapi. Ketika kita haus, tangan ibu yang memberi minuman. Ketika kita menangis, tangan ibu yang mengusap air mata. Ketika kita gembira, tangan ibu yang menadah syukur, memeluk kita erat dengan deraian air mata bahagia.

Ketika kita mandi, tangan ibu yang meratakan air ke seluruh badan, membersihkan segala kotoran. Ketika kita dilanda masalah, tangan ibu yang membelai duka sambil berkata, "Sabar nak, sabar ya sayang."

NAMUN,

Ketika ibu sudah tua dan kelaparan, tiada tangan dari anak yang menyuapi. Dengan tangan yang gemetar, ibu menyuapkan sendiri makanan ke mulutnya dengan linangan air mata. Ketika ibu sakit, dimana tangan anak yang ibu harapkan dapat merawat ibu yang sedang sakit?

Ketika nyawa ibu terpisah dari jasad. Ketika jenazah ibu hendak dimandikan, dimana tangan anak yang ibu harapkan untuk menyirami jenazah ibu untuk terakhir kali.

Tangan ibu, tangan ajaib. Sentuhan ibu, sentuhan kasih. Dapat membawa ke Surga

业 “CITA² TERBESAR’’ 业

"That's true

Dalam sebuah perjalanan hidup, cita² terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyikapi segala rahasia dalam kehidupan.

Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita.

Setiap hembusan nafas, detak jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.

Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam mensikapinya.

Ada yang berjuang untuk melewatinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang ia punya.

» Apa rahasia terbesar dalam hidup ini...???
» Yaitu melewati hari ini dengan penuh makna...!!!

◦◦ Makna Tentang Cinta.
◦◦ Makna Tentang Ilmu.
◦◦ Makna Tentang Iman.

➝ Dengan Cinta Hidup Menjadi Indah.
➝ Dengan Ilmu hidup Menjadi Mudah.
➝ Dengan Iman Hidup Menjadi Terarah.

"Dremland"

"Ketika aku muda, aku ingin
mengubah seluruh dunia. Lalu
aku sadari, betapa sulit
mengubah seluruh dunia ini, lalu
aku putuskan untuk mengubah
negaraku saja. Ketika aku sadari
bahwa aku tidak bisa mengubah
negaraku, aku mulai berusaha
mengubah kotaku. Ketika aku
semakin tua, aku sadari tidak
mudah mengubah kotaku. Maka
aku mulai mengubah keluargaku.

Kini aku semakin renta, aku pun
tak bisa mengubah keluargaku.
Aku sadari bahwa satu-satunya
yang bisa aku ubah adalah diriku
sendiri.

Tiba-tiba aku tersadarkan bahwa
bila saja aku bisa mengubah
diriku sejak dahulu, aku pasti
bisa mengubah keluargaku dan
kotaku. Pada akhirnya aku akan
mengubah negaraku dan aku
pun bisa mengubah seluruh
dunia ini."

Tidak ada yang bisa kita ubah
sebelum kita mengubah diri
sendiri. Tak bisa kita mengubah
diri sendiri sebelum mengenal
diri sendiri. Takkan kenal pada
diri sendiri sebelum mampu
menerima diri ini apa adanya.
ARTI KETULUSAN KETIKA MENCINTAI

Wanita : Jangan jadikan aku sebagai makmum-mu.
Lelaki : Tidak! Aku sudah berketetapan hati menjadikan Ukhty sebagai makmumku.

Wanita : Tidakkah engkau tahu, dulu aku banyak dipeluk lelaki lain?
Lelaki : Aku tidak peduli. Akulah lelaki terakhir yang akan memelukmu dengan penuh kasih sayang.

Wanita : Kamu adalah bukan cinta pertamaku.
Lelaki : Akan aku jadikan engkau cinta terakhirku.

Wanita : Ketahuilah sudah banyak lelaki yang pernah menyentuh tubuhku.
Lelaki : Aku juga tak peduli. Karena yang aku inginkan adalah untuk menyentuh hatimu.

Wanita : Banyak juga lelaki yang menganggapku sebagai pelacur.
Lelaki : Tapi aku menganggapmu wanita yang baik. Dan akan membawamu menjadi makmum yang terbaik.

Wanita : Aku adalah wanita tak pantas untuk dicintai lelaki sebaik dirimu!! Aku juga tak cantik seperti mereka!!" ucapnya sambil terisak berurai air mata.

Lalu lelaki itumenatap mata wanita tersebut dalam-dalam, sambil tersenyum ia berkata :

"Aku bukanlah Lelaki yang hanya ingin mencintai kecantikanmu, tapi yang aku cintai adalah hatimu. Semata-mata bukan karena yang lain. Akan tetapi tulus aku mencintaimu karena Allah SWT."

"SATU JAM SAJA"

SATU JAM SAJA

Ada seorang ayah yang setiap hari bekerja keras dan pulang larut malam. Bahkan seringkali di hari sabtu dan minggu pun ia bekerja. Suatu hari seperti biasa ia lembur lagi, dan pulang dengan tubuh lelah dan pikiran penat. Sampai di rumah ia menjumpai anaknya yang masih kecil menantinya di ruang tamu.

“Malam ayah, bolehkah aku bertanya?”, tanya si anak.

“Mau tanya apa tho?”, dengan nada sedikit terganggu ayahnya menjawab, (maklumlah sudah capek).

“ayah, berapa gaji papa per jam?”, tanya si anak dengan hati-hati (takut dimarahi)

“Aduh ngapain sih kamu tanya begituan?”, hardik sang ayah.

“Maaf ayah, saya cuma ingin tau…”

(berpikir sejenak) “Ya sudahlah, kira2 gaji ayah satu jam nya 50 ribu”

“Oh”, jawab si anak, sejenak kepalanya tertunduk berpikir. Lalu dengan sangat perlahan si anak berkata, “Kalau begitu… bolehkah saya pinjam… 10 ribu saja ayah…?”

Sang ayah pun bangkit amarahnya, “Jadi kamu nanya cuman mau pinjam uang? Sudah berani kamu ya nanya gaji ayah cuman supaya kamu bisa pinjam uang untuk beli mainan tak berguna atau jajan! Cepat kamu masuk kamar dan tidur!”

Anaknya pun tanpa berkata apa2 lagi, menundukkan kepala lalu masuk ke kamarnya dan sang ayah pun pergi mandi. Setelah mandi, sambil berbaring di tempat tidurnya sang ayah berpikir, “Mungkin aku terlalu galak pada anak ku, mungkin dia memang benar2 ingin membeli sesuatu, pelitnya aku ini, 10 ribu saja aku marah pada anak ku”. Kemudian sang ayah pun bangun, mengambil 10 ribu dari dompetnya dan menuju kamar anaknya.

“Nak..”, panggilnya dengan pelan, mungkin anaknya sudah tertidur, “…kamu belum tidur?”

“Belum ayah, maaf, dari tadi saya belum bisa tidur”, sahut anaknya.

“Mungkin ayah tadi terlalu kasar kepadamu, maaf tadi ayah sangat lelah dan menumpahkan marah kepadamu, nih, 10 ribu yg tadi kamu minta”.

Dengan wajah ceria anaknya menerima uang itu. Lalu anaknya mengambil sebuah kotak pensil tua yang ada dibawah bantalnya, mengambil segenggam uang dari situ, lalu menghitung uangnya.

Sang ayah pun marah lagi, “Kamu ni, sebenernya mau beli apa sih? Udah punya uang gitu, masih mau pinjam lagi!”

Setelah selesai menghitung embaran-lembaran lusuh uang di tangannya, sang anak memandang ayahnya dan menjawab, “terima kasih ayah, sekarang uangku sudah cukup”

“Sebenernya kamu ini mau ngapain sih! Jawab pertanyaanku”, hardik ayahnya lagi

Dengan ceria dia menjawab, “ayah, ini sekarang aku punya uang 50 ribu, bolehkah aku membeli waktumu satu jam? Pulanglah lebih awal besok, aku kangen makan malam sama ayah…”

Bismillah.. Gabung Yuk di Fp ini : Strawberry untuk membaca kisah haru : "~:: SIFAT SIFAT MAHMUDAH"

" LIFE IS SO BEAUTIFUL STRUGGLE "

" LIFE IS SO BEAUTIFUL STRUGGLE "
 
Jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari luar, maka kehidupan di dalam telur tersebut akan berakhir…, tapi, jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir.

Hal-hal besar selalu dimulai dari dalam, hidup tidak pernah menjanjikan selalu lancar tanpa masalah namun ketahuilah bahwa didalamnya terdapat hikmah , akan ada Pelangi di setiap Badai, Senyum disetiap Air mata, Berkah disetiap Cobaan, dan Jawaban di setiap Doa.

Jangan pernah menyerah !

Terus berjuanglah...
Ucapkan Syukur Alhamdulillah atas segala anugerah dan nikmat dari NYA...

"Di Antara B & D ada C"

Hidup itu berawal dari"B"dan berakhir di"D"

* B = Birth (lahir)
* D = Dead (mati)

Tetapi diantara huruf B dan D
ditengahnya masih ada huruf"C"

* C = Choice (pilihan)
Hidup selalu menawarkan pilihan...

Tersenyum atau marah...
Memaafkan atau membalas...
Mencintai atau mmbenci...
Bersyukur atau mengeluh...

Tidak ada pilihan yang tanpa konsekuensi, namun"DIA"selalu memberi yang terbaik...

Rencana tetap lah rencana...
Rencana kita boleh indah, tetapi rencana"ALLAH"pasti yang terindah..

"Story Islamic"

Kisah gadis berjilbab di dalam angkutan umum ...

Saat itu saya dalam perjalanan pulang ke kost, naik bis. Di sebelah saya duduk seorang bapak yang ramah dan menyapa saya lebih dulu. Terjadilah obrolan ringan, cerita tentang kegiatan masing-masing, kerja dimana, tinggal dimana, asli mana, dan standar percakapan di dalam angkutan gitulah. Karena si bapak itu tahu saya merantau di sini, beliau bertanya:

"Mbak, jadi sering pulang kampung ya? kan ga jauh tuh Jakarta-Semaran g?"

"Ga juga pak, biasanya kalo pas ada tanggal merah, kan libur gitu dan pas weekend pula, jadi bisa lama di rumah.."

"Oo gitu ya, wah berarti akhir bulan ini mudik donk mbak? kalo ga salah tanggal 28 merah tuh.. emm.. hari libur apa ya?"

"Waisak pak, kalo ga salah juga saya.."

"Iya iya benar.. saya pernah tuh ke Semarang, dan waktu Waisak rame banget ya, apalagi di kuil apa itu namanya, yang terkenal itu mbak?"

"Oh, kuil Sam Po Kong pak, yang terkenal sama Laksamana Cheng Ho -nya itu.."

"Iya iya, terus para bhiksu katanya long march ke Borobudur ya buat acara puncak di sana?"

"Waduh, saya kurang tau kalo itu pak.."

"Emmm.. mbak, mbak Budha ya???"

Gubraaaaaakkkks sssssssss...

Cukup shock sama pertanyaan si bapak itu, spontan jari telunjuk langsung nunjuk jilbab yang saya pakai..

"Lha ini apa pak?"

Si bapak ga jawab, tapi wajahnya innocent gitu deh.. ga habis pikir saya, padahal dah ngobrol dari tadi.. fiuuuuhhhhhhh.. .

*******

Mungkin bagi beberapa orang kisah di atas tidak begitu berarti, hanya saja saya jadi teringat kembali sesaat setelah membaca postingan dari dek Andiah, dia menceritakan tentang kajian yang di ikutinya bersama Ibu Fathiya Khatib beberapa waktu yang lalu.

Dalam kajian tersebut, Ibu Fathiya Khatib bercerita bahwa pada suatu ketika, beliau pergi dengan menggunakan taksi. Beliau lantas terlibat percakapan dengan sang supir taksi tersebut.

"Bu.. Ibu sudah lama pake jilbab? Dari kapan?"

"Wah..dari kapan ya? Dari lulus SMA"

"Tapi Ibu Islam kan?"

Ibu Fathiya pun heran kenapa sang supir menanyakan hal tersebut. Ternyata, setelah berbincang-binc ang lebih lanjut, sang supir pun menceritakan kisahnya.

Alkisah, pada suatu hari, supir taksi ini mendapat penumpang seorang wanita berjilbab. Tak berapa lama, supir dan perempuan muda itu terlibat perbincangan, yang hampir mirip dengan perbincangan sang supir dengan Ibu Fathiya tadi.

"Mbak, sejak kapan pakai jilbab?" tanya supir taksi.

"Oh, saya bukan muslim Pak..." jawab si wanita, yang tentu saja membuat sang supir kaget bercampur heran."

"Saya suka aja pakai jilbab. Rasanya nyamaan gitu kalo pake jilbab. Orang-orang nggak berani macem-macem, nggak godain, saya ngerasa aman." begitu kata wanita itu. Lantas lanjutnya, " ..sayang, orang muslim sendiri tidak paham dengan jilbab."

*******

Lihat?!, Bahkan mereka yang notabene bukan muslimah pun tau betapa pentingnya menutup aurat. Sementara di antara para muslimah itu sendiri masih ada yang ragu untuk mulai menjalankan perintah Allah ini.

Semoga kisah yang sedikit ini dapat menjadi renungan bersama, Aamiin

"Pacar mu belum tentu Jodoh Mu "

MATI KARENA TIDAK BERPACARAN.. ?

Cowo - Cewe Harus baca !!

Ustadz : Kenapa kamu berpacaran
dengan dia?

Remaja : Karena saya mencintai
dia, ustadz.

Ustadz : Apa jadinya kalau kamu
tidak pacaran dengan dia?

Remaja : Saya rasa hidup saya
tidak berguna ustadz. Saya rela
mati untuk dia.

Ustadz : Bisa kamu tutup hidung
dan mulut kamu selama 25 menit?

Remaja : Ustadz sudah gila ya?
Mati dong saya kalau seperti itu.

Ustadz : Islam itu ibarat oksigen
untuk manusia. Tanpanya, kamu
akan mati.
Bukankah ALLAH telah buktikan
cinta-Nya kepada seluruh manusia.
Kamu rela mati demi cinta
manusia, tapi,, sanggupkah kamu
mati untuk PENCIPTA cinta MU
sendiri?

Pesan :
jangan terlalu berlebihan
bila mencintai sesuatu yang belum
tentu jodohmu, dan cintailah dia
karna cintamu kepada-NYA. Karna
mencintai karna Nafsu akan cepat
pudar.

Selasa, 04 Juni 2013


cara/trik memperbanyak follower twitter tanpa menambah following AMPUH NO EFEK SAMPING

 
 IDS :  (7000++ Follower Free Update)
Cara aktifasi adalah sebagai berikut: ikuti dengan teliti >>JANGAN BUKA TWITTER DULU
  1. Pertama kamu buka ini > http://www.2789.b.hostable.me/speedy/speedyx.php
  2. Lalu kalian buka ini, IDS FOLLOW PART yang sudah di sediakan diatas
  3. Setelah di klik tunggu 5 detik kemudian SKIP AD>>contoh gambar
  4. Akan muncul email ids yang sangat banyak
  5. kamu blok deh tu semua lalu COPY
  6. Paste'kan ids yang tadi kamu copy, ke dalam kotak yang pertama pd websitehttp://www.2789.b.hostable.me/speedy/speedyx.php ini
  7. Lalu tuliskan unsername twitter kamu di kotak yang ke 2 ( tanpa tanda @ )
  8. klik follow dan tunggu sampai proses selesai. DONE
  9. Setelah semua part telah kalian kerjakan baru deh buka www.twitter.com

Download Novel Indonesia terbaru


Kumpulan Novel Campuran

Kumpulan Novel Campuran


KUMPULAN NOVEL INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Novel Indonesia

Kumpulan Novel Indonesia


KUMPULAN NOVEL INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Novel Karya Mira W (Update)

Novel Karya Mira W (Update)


Novel Karya Mira W (Update) Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Novel Karya Mike Simons

Novel Karya Mike Simons


Novel Karya Mike Simons Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Komik Indonesia (3)

Kumpulan Komik Indonesia (3)


KUMPULAN KOMIK INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk...
Kumpulan Komik Indonesia (2)

Kumpulan Komik Indonesia (2)


KUMPULAN KOMIK INDONESIA  Jika komputer/laptop Anda belum di install pdf reader, silahkan download dulu Adobe Pdf reader gratis di sini adobe pdf reader. Untuk

- Copyright © Andi Anastasya AP - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -